Tanya Jawab
Perihal Bagaimana Memperingati
Penyucian Sabat
Bagian ke - 4
Oleh : Victor T. Houteff
S u a t u S a b a t
d a r i S e r i b u T a h u n !
idak ada lagi sesuatu teori Sabat yang lebih fantastik daripada yang kini sedang memenjarakan korban-korbannya dalam kepercayaan, bahwa Sabat itu adalah 1000 tahun lamanya, yang sedang menegakkan pernyataan-pernyataannya yang liar dan aneh itu berlandaskan pada assumsi yang tidak menarik, bahwa tujuh hari kejadian dunia yang lalu itu masing-masingnya adalah suatu masa periode 1000 tahun. Sekalipun teori itu tidak masuk akal, namun iaitu berlangsung terus menerus, padahal hanya sepintas saja melalui catatan kejadian dunia diperlukan untuk meyakinkan setiap pembaca yang jujur, bahwa hari-hari ciptaan bumi itu adalah 24 jam lamanya. Catatan : "Maka sesudah malam dan pagi itulah hari yang pertama" (Kejadian 1 : 5), menghapuskan setiap kemungkinan yang lain selain daripada bahwa hari itu terdiri dari dua bagian - satu bagian gelap (malam), bagian yang lainnya terang (siang). Dan karena pernyataan yang sama, "malam dan pagi itu," diulangi pada setiap hari kejadian berikutnya, maka olehnya itu Ilham menetapkan secara pasti bahwa setiap hari di dalam minggu kejadian itu adalah 24 jam lamanya - dua belas jam malam dan dua belas jam siang (Yahya 11 : 9).
Jika mereka para penghindar Sabat hari ketujuh itu percaya pada apa yang diajarkan oleh Alkitab, maka mengapakah tidak mereka bertanya pada dirinya sendiri, apa artinya "malam dan pagi" itu selain daripada suatu malam dan suatu siang -- 24 jam itu ? Beranikah mereka memberitahukan kepada kita bahwa malam dan siang itu masing-masingnya adalah 500 tahun lamanya ? Sekiranya demikian itu, maka bagaimanakah kehidupan dari tumbuh-tumbuhan dan hewan dapat berkembang ataupun bertahan hidup 500 tahun lamanya pada sesuatu waktu tanpa sinar matahari dan panas, dan 500 tahun lamanya tanpa istirahat dari pada sinar terang dan panasnya matahari ? Lagi pula, sekiranya yang sedemikian itu benar di waktu itu, maka mengapakah yang sedemikian itu tidak tampak sekarang ? Siapakah yang telah menciptakan kembali waktu dan kondisi-kondisi ?
Karena teori ini seluruhnya bertentangan dengan Alkitab, maka Iblis perlu menempatkan palu ilmu pengetahuan bohong-bohongannya ke dalam tangan-tangan dari kelas tertentu orang-orang penghindar Sabat itu untuk membantu mereka memajukan kepalsuannya. Karena ia tahu betul bahwa semua penghindar Kebenaran lebih memilih menaruh harapannya lebih besar pada orang-orang terpelajar daripada pada ROH ALLAH, yaitu DIA yang diri-NYA sendiri hadir pada kejadian dunia yang lalu, dan yang oleh-NYA "orang-orang suci dari Allah berbicara sementara mereka itu digerakkan oleh Roh Suci." - 2 Petrus 1 : 21.
Tetapi apakah para perancang teori Sabat seribu tahun itu sama sekali tidak bermohon kepada Alkitab untuk menunjang cara berpikir mereka ? Oh, ya, mereka juga memiliki ayat-ayat Alkitab, dan inilah dia :
"Tetapi, hai kekasihku, perkara yang satu ini jangan kamu lupakan, bahwa satu hari kepada Tuhan adalah sama seperti seribu tahun, dan suatu seribu tahun sama seperti sehari." - 2 Petrus 3 : 8.
Mereka mengartikan perkataan firman ini sebagai bukti bahwa dimana Alkitab mengatakan sesuatu hari iaitu berarti seribu tahun, dan karena sebab itulah masing-masing dari tujuh hari kejadian itu adalah seribu tahun lamanya, dan pekerjaan yang lengkap dari kejadian dunia tujuh millennium lamanya ! Dan yang terakhir dari kejadian itu diperkirakan sudah akan merupakan millennium yang ketujuh, yaitu Sabat.
Apakah mereka bermaksud untuk mengatakan, bahwa Tuhan pernah 3000 tahun lamanya di dalam hati bumi, bukannya tiga hari dan tiga malam (Matius 12 : 40)? Ternyata sesuai dengan akal sehat mereka itulah apa yang harus mereka katakan.
Sekarang marilah kita pelajari perkataan firman ini untuk menentukan apa sebenarnya yang dikatakannya dan yang dimaksud. Perhatikanlah bahwa iaitu tidak mengatakan bahwa sehari sama dengan seribu tahun, melainkan bahwa satu hari adalah bagaikan seribu tahun, dan suatu seribu tahun adalah bagaikan satu hari." Jelaslah, bahwa iaitu tidak mengatakan, juga tidak bermaksud, bahwa satu hari sama dengan seribu tahun lamanya - bahkan tidak lagi dikatakan ataupun dimaksud demikian itu,melainkan kebalikannya, seribu tahun adalah satu hari lamanya. Adalah bukan dikatakan ataupun dimaksud sedemikian itu, melainkan hanya untuk menggambarkan bahwa dengan Allah yang kekal seribu tahun itu adalah masa periode singkat yang bagaikan hanya sehari dengan kita manusia-manusia yang fana. Mengapakah telah digunakan gambaran ini ? Sebab para pengolok-olok akan bangkit dan mengatakan : ".... Dimanakah janji tentang kedatangan-Nya ? karena semenjak dari para nenek moyang jatuh tertidur, semua perkara terus berlanjut sebagaimana biasanya dari mula pertama kejadian "(2 Petrus 3 : 4) dan masih tetap IA tidak datang. Untuk menghadapi alasan yang picik dari manusia-manusia fana pencinta bumi ini, maka Allah telah membuat pembanding-Nya dalam gambar illustrasi yang menjamin, bahwa semua janji-janji Allah itu kekal tidak berubah, pasti, tidak terbatas waktu. Pelajaran yang utama didapat dari gambar illustrasi itu adalah, bahwa dengan DIA waktu tidaklah berarti apa-apa bagi kita manusia-manusia fana yang bersifat mati, yang datang dan pergi "bagaikan sebuah bayangan yang lalu" (Mazmur 144 : 4) dan "bagaikan sebuah ceritera yang diceriterakan." (Mazmur 90 : 9).
Demikianlah Ilham mengungkapkan bahwa para korban penghindar Sabat yang terus saja dalam kondisi gawatnya setelah kepada mereka diperlihatkan kebenaran perihal Sabat itu, mereka akan didapati tidak sehat atau tidak jujur, ataupun kedua-duanya.
Faktanya kini sepenuhnya terbukti bahwa Setan memiliki sesuatu untuk memenuhi selera dari setiap orang, yang tidak menggali sendiri sedalam-dalamnya ke dalam sumur-sumur keselamatan. Mereka itulah yang makin melakukan kejahatan dan yang tidak mau percaya tepat sesuai apa yang diajarkan oleh Alkitab.
* * *
(Sumber : Simbolic Code buku 5 jilid 13 nomer 9)
|