Tanya Jawab
Perihal Bagaimana Memperingati
Penyucian Sabat
Bagian ke-5
Oleh : Victor T. Houteff
Apakah Sabat itu jatuh pada
hari Minggu ataukah pada hari Sabtu ?
eorang lagi pencari Kebenaran yang lain menulis : "Saya ingin anda dapat membantu saya menemukan yang pasti dari Alkitab bahwa Sabat itu jatuh pada hari Sabtu, dan bahwa orang-orang Kristen diwajibkan untuk menyucikannya, dan bukan pada hari Minggu."
Setiap siswa Alkitab mengetahui bahwa hari yang ketujuh dari minggu ialah Sabat; bahwa hanya itulah yang suci, dan merupakan peringatan terhadap ciptaan Allah (Kejadian 2 : 3). Kemudian, juga, seluruh dunia yang beradab mengetahui bahwa Hari Minggu ialah hari yang pertama dari minggu, dan tidak sedikit yang mengetahui bahwa iaitu berasal mula dari suatu hari perayaan kekapiran untuk menghormati dewa matahari yang mistik. Dengan demikian fakta menunjukkan bahwa hari yang mendahuluinya, hari Sabtu, ialah hari yang ketujuh - Sabat yang suci dari kejadian dunia. Di samping itu, setiap siswa Alkitab yang jujur mengetahui, bahwa tidak ada di dalam Alkitab baik Wasiat Lama maupun Wasiat Baru mengajarkan sesuatu Sabat yang lain daripada Sabat hari yang ketujuh itu.
Harus juga diingat bahwa satu-satunya bagian dari Alkitab yang pernah ditulis oleh Allah dengan jari-jarinya sendiri ialah Hukum dari sepuluh perintah dimana Sabat merupakan salah satu bagiannya (Keluaran 31 : 18.). Pada kenyataannya, IA sendiri, bukan hanya secara pribadi menulis Kedua Log Batu (the Decalogue) itu, melainkan juga secara pribadi turun menyerahkannya kepada manusia, di tengah-tengah pameran besar dari segala zaman yang sangat hikmah, menakutkan dan mengerikan. (Baca :Keluaran 19 dan 20.) Bayangkanlah ! Allah secara pribadi turun ke atas puncak Gunung Sinai, mengucapkan kesepuluh peraturan Hukum itu, lalu "TIDAK MENAMBAH APA-APA LAGI." Ulangan 5 : 22.
Siapakah dapat dengan mata dan telinga yang terbuka, dengan sepenuh hatinya berbalik dari Kebenaran Alkitab yang begitu kokoh terpelihara yang sudah teruji dengan ketat oleh guntur kilat dan api dari Sorga ? Anda tentunya akan mau dengan serius memikirkan apa maksud dan manfaat kunjungan Tuhan yang istimewa dan yang sangat dirayakan dan dikenang itu, yang dengan begitu hikmahnya memberikan sepuluh peraturan mengenai keadilan dan kedamaian serta kebahagiaan bagi semua manusia --- yaitu seluruh dokumen yang tertua bagi dunia, namun yang terbesar dari seluruh dokumen. Alangkah bodohnya, benar-benar bodoh mereka yang melalaikannya. Pernahkah hal itu terjadi pada anda, yang melalaikan hasil buatan tangan pribadi-Nya sendiri di dalam Alkitab ? Iaitu ternyata adalah seribu kali lebih buruk daripada melalaikan semua pekerjaan yang dilakukan oleh tangan-tangan dari semua nabi-nabi dan rasul-rasul, bukan ? Jadi, apakah mengherankan bahwa Iblis sedang bekerja dengan kebencian dan murkanya yang sedemikian ini melawannya?
Di waktu ini dimana pengetahuan telah meningkat, semuanya ini menambahkan pada kenyataan yang mencolok, bahwa percobaan untuk menetapkan sesuatu hari yang lain menggantikan Sabat, iaitu dengan sendirinya merupakan penyembahan berhala, hojat dan penghinaan yang tertinggi yang langsung melawan DIA yang Maha Suci itu Sendiri.
Melihat kepada semua pertimbangan Kebenaran yang menakutkan ini, maka adalah sama buruknya yaitu mereka yang mendeklarasikan, bahwa Sabat itu berlaku bagi hanya orang-orang Yahudi. Mereka itu tampaknya sepenuhnya mengejek fakta kenyataan yang sederhana, bahwa belum ada satupun orang Yahudi sewaktu Allah mencipta dan menetapkan sendiri teladan bagaimana memelihara penyucian Sabat itu. Juruselamat pun telah mendeklarasikan bahwa "Sabat itu telah dibuat bagi manusia" (Markus 2 : 27) - bukan hanya bagi orang-orang Yahudi, melainkan bagi semua manusia.
Selanjutnya, sebagaimana Allah telah memerintahkan kepada orang-orang Yahudi untuk memeliharakan penyucian Sabat, demikian itu pula diperintahkan-Nya kepada orang-orang kapir, bunyinya :
"Demikianlah firman Tuhan, Patuhilah olehmu akan hukum, dan berbuatlah adil : karena keselamatan-Ku sudah dekat datang, dan pembenaran-Ku akan diungkapkan. Berbahagialah orang yang melakukan ini, dan anak manusia yang berpaut padanya; yang memeliharakan Sabat itu daripada menajiskannya, dan yang menjaga tangannya daripada berbuat setiap kejahatan. Yang tidak juga membiarkan putera orang asing (orang Kapir), yang telah bergabung diri kepada Tuhan berbicara mengatakan, Tuhan sepenuhnya telah memisahkan aku dari umat-Nya : juga tidak membiarkan orang Kapir mengatakan, Bahwasanya, aku adalah sebuah pohon kering. Karena demikianlah firman Tuhan kepada orang-orang kapir yang memeliharakan semua Sabat-Ku, dan memilih perkara-perkara yang berkenan pada-Ku, dan berpegang pada perjanjian-Ku; bahkan kepada mereka akan Ku berikan di dalam rumah-Ku dan di dalam pagartembok-Ku sesuatu tempat dan sebuah nama yang lebih baik daripada putera-putera dan puteri-puteri : Akan Ku berikan mereka sebuah nama yang kekal, yang tidak akan terhapuskan. Juga putera-putera dari orang asing (Kapir), yang bergabung dirinya kepada Tuhan, melayani Dia, dan mencintai nama Tuhan, untuk menjadi hamba-hamba-Nya, setiap orang (Yahudi maupun Kapir) yang memeliharakan Sabat daripada menajiskannya, dan yang berpegang pada janji-Ku; bahkan mereka pun akan Ku bawa ke gunung kesucian-Ku, dan membuat mereka bersukaria di dalam rumah sembahyang-Ku : persembahan-persembahan bakaran mereka itu akan diterima di atas medzbah-Ku; karena rumah-Ku akan disebut suatu rumah doa bagi semua orang. Tuhan Allah yang menghimpun semua Israel yang terbuang mengatakan, Aku akan mengumpulkan lagi orang-orang lainnya kepada-Nya, di samping orang-orang itu yang sudah terkumpul kepada-Nya."-- Yesaya 56 : 1 - 8.
Dan sekiranya iaitu masih harus diperbincangkan lagi bahwa Sabat itu hanya bagi orang-orang Yahudi, maka lebih daripada itu iaitupun harus juga berguna bagi orang-orang Kristen, sebab seseorang Kapir yang "sudah dilahirkan kembali" (Yahya 3 : 3) adalah bukan lagi orang Kapir. Firman mengatakan, bahwa kelahirannya yang kedua telah membuatnya menjadi seorang Yahudi, "karena .... jika engkau adalah milik Kristus, maka engkaulah benih dari Ibrahim, dan menjadi pewaris-pewarisnya sesuai perjanjian."?(Galati 3 : 28, 29).
Setelah terpotong keluar sedemikian itu dari pohon zaitun "liar" (Kapir), dan setelah sedemikian itu dicangkokkan kepada pohon zaitun yang "baik" (Yahudi), maka seseorang yang sedemikian telah menjadi anggota dari pohon keluarga Yahudi yang kekal, demikian dikatakan di dalam Rum 11 : 24; dan Kristus kembali menegaskan bahwa "Keselamatan berasal dari orang-orang Yahudi" (Yahya 4 : 22), dan bahwa "kepada dia (Jehuda) orang banyak itu akan dihimpunkan." Kejadian 49 : 10.
Demikian itulah bahwa Kerajaan Kristus akan dibangun terdiri dari hanya Yahudi-Yahudi yang dilahirkan oleh Roh. Bahkan nama dari ibukotanya yang kekal itu --- Jerusalem baru (Wahyu 21 : 2) --- akan menjadi gabungan kata-kata Jewrisalem -Yahudi yang damai. Oleh sebab itu, maka iaitu pun mendeklarasikan dengan nyaring, bahwa Kerajaan Kristus ialah sebuah Kerajaan yang dibangun bagi dan terdiri dari hanya Jahudi-Jahudi rohani saja.
Lagi pula, para pendiri Gereja Kristen semuanya adalah orang-orang yang berdarah Yahudi. Dan beribu-ribu orang yang bertobat yang telah ditambahkan kepada Gereja seterusnya dan sesudah hari Pentakosta --- selama tiga setengah tahun pertama --- semua mereka itupun adalah berdarah Yahudi, namun karena mereka tidak lagi menyebut dirinya Yahudi, melainkan Kristen (Kisah rasul-rasul 11 : 26), maka hilanglah identitas nasional dari semua mereka itu. Demikian itulah mereka, dan juga saudara-saudara mereka, -- kerajaan-kerajaan dari Jehuda dan Israel -- yang telah tercerai-berai ke seluruh dunia, dengan pengecualian sejumlah kecil Yahudi, mereka itu telah berassimilasi dengan bangsa-bangsa, lalu dengan demikian berabad-abad lamanya kemudian telah kehilangan identitas national dan rasial mereka. (Hosea 3 : 5). Karena demikian inilah keadaannya, maka tidak seorangpun Kristen dan tidak seorangpun dari apa yang disebut Kapir itu benar-benar dapat mengetahui dengan pasti apakah ia adalah keturunan dari pohon keluarga Iberani atau dari pohon keluarga Kapir. Hanya Allah sajalah yang tahu.
Sekalipun kita telah diberitahu dengan jelas bahwa 144.000 hamba-hamba Allah yang tidak memiliki tipu, buah-buah pertama itu, akan dibentuk dari dua belas suku bangsa bani Israel - pertama sekali dari anak-anak keturunan Jakub secara daging dan kedua yang lahir dari Roh (Wahyu 7 : 4 - 8), dan bahwa rombongan besar orang-orang yang tak terhitung banyaknya, buah-buah kedua itu, akan terbentuk dari segala bangsa (Wahyu 7 : 9), pertama dari baik orang-orang Kapir maupun orang-orang Yahudi yang lahir secara daging, dan kedua yang lahir dari Roh, namun Allah dapat dan akan mengenali semua mereka itu : "Aku akan menyebut Rahab dan Babylon kepada mereka yang mengenal Aku," demikian firman Tuhan, "bahwasanya Philistia, dan tyre, bersama-sama dengan Ethiopia; orang ini lahir di sana. Dan mengenai Zion iaitu akan dikatakan, Orang ini dan orang itu lahir di dalamnya (wanita itu): dan Dia yang Tertinggi itu sendiri akan mengukuhkannya (perempuan itu)." Mazmur 87 : 4, 5.
Dengan demikian itulah, maka semua melalui nubuatan-nubuatan yang menunjuk kepada hari dan zaman ini, Allah menyampaikan kepada sidang,bukan sebagai Kristen atau pun sebagai Kapir, melainkan sebagai Jehuda, Israel, Zion, Jerusalem dan seterusnya. Selanjutnya, semua permufakatan dan semua janji-janji dibuat kepada semua keturunan dari Jakub. Selain dari suatu kesempatan istimewa untuk bergabung dengan orang-orang Yahudi - sidang - tidak ada satupun janji dibuat kepada orang-orang Kapir. Oleh sebab itu, apabila seorang Kapir menerima Kristus dan bergabung dengansidang-Nya, maka ia menjadi seorang Yahudi, lalu dengan demikian ikut memperoleh bagian dalam janji-janji kepada orang-orang Yahudi itu lalu memeliharakan penyucian Sabat orang-orang Yahudi jika kita harus menamakannya sedemikian itu.
Anda yang ingin masuk ke dalam Kerajaan Kristus apakah anda Yahudi ataupun Kapir dalam daging, adalah lebih baik sekarang anda menjadi sepenuhnya Yahudi dalam Roh oleh menerima bukan saja Kristus, melainkan juga hari Sabat-Nya yang suci, sebab jika tidak, anda tentunya akan kelak mendapatkan diri anda di luar Kota itu. Kiranya dijauhkan Allah hal itu, "Karena di luar akan terdapat anjing-anjing, dan tukang-tukang sihir, orang-orang sundal, para pembunuh, penyembah-penyembah berhala, dan setiap orang yang mencintai dusta." (Wahyu 22 : 15) - yaitu semua orang pelanggar hukum yang tidak bertobat semenjak dari zaman Kain. Akan jadi kelak pada waktu itu patah hati dan jiwa yang ketakutan karena menemukan diri anda di tengan-tengah suatu kerumunan orang banyak yang sudah diputuskan untuk menderita pada kematian yang kedua - kematian yang kekal. "Akan jadi kelak tangisan dan keretak gigi." - Matius 24 : 51.
Karena kita kini benar-benar sudah sampai pada waktu itu dimana gereja akan disucikan dan dipersatukan (lalang-lalang dikeluarkan dari dalamnya dan dibakar), Rumah Allah dibuat putih dan bersih, tidak satupun orang berdosa yang tidak bertobat tertinggal di dalamnya, Allah sebelumnya sudah akan memberitahukannya kepada umat-Nya."Sesungguh-sungguhnya Tuhan Allah tidak akan berbuat apapun, melainkan diungkapkan-Nya rahasia-Nya kepada para hamba-Nya, yaitu nabi-nabi." Amos 3 : 7. Inilah alasan yang utama untuk mana penerbitan-penerbitan ini berikut yang lain-lainnya kini sedang memberitakan secara luas perihal hari Tuhan yang besar dan mengerikan itu (Pehukuman - pembersihan kaabah Allah itu - Maleakhi 3 : 2, 3; 1 Petrus 4 : 17) yang sudah dekat, yang kesemuanya sedang berseru-seru dengan nyaring di seluruh Laodikea, sebagai berikut :
"Hei, kamu sekalian yang berdahaga, marilah kepada air, dan kamu yang tidak berduit, marilah dan belilah dan makanlah; bahkan marilah, belilah air anggur dan air susu (= kebenaran sekarang) tanpa uang dan tanpa ada harganya. Mengapakah kamu membelanjakan uang untuk barang yang bukan roti (bukan diilhami oleh Roh Allah) ? dan jerih payahmu bagi apa yang tidak dapat mengenyangkan ? dengarkanlah kepadaKu dengan rajin (kepada Ilham), dan makanlah olehmu barang yang baik, dan biarkanlah jiwamu menyenangkan dirinya dalam kelimpahan." Jesaya 55 : 1, 2. (Jiwamu dan bukan tulang-tulang ataupun dagingmu menunjukkan bahwa makanan yang ditawarkan tanpa bayar itu adalah makanan rohani, dan bukan makanan biasa. Satu-satunya bahan bacaan (literatur) yang berisikan Kebenaran yang diungkapkan, yang pernah dibagi-bagikan, diserahkan secara gratis tanpa uang dan tanpa harga berjuta-juta banyaknya di seluruh dunia adalah buku-buku bacaan dari Tongkat Gembala. Kirimkanlah nama anda kepada daftar pengiriman kami !
"Merataplah kamu ; karena hari Tuhan itu sudah dekat; ia itu akan datang bagaikan suatu bencana kehancuran dari Yang Maha Kuasa." Yesaya 13 : 6.
"Tetapi siapakah yang dapat bertahan pada hari kedatangan-Nya itu ? Dan siapakah yang kelak berdiri apabila ia muncul ? Karena ia kelak bagaikan suatu api pembersih, dan bagaikan sabun pemutih : maka ia akan duduk bagaikan seorang pembersih dan pemurni perak : dan ia akan memurnikan anak-anaklelaki Lewi (dinas kependetaan), dan membersihkan mereka itu bagaikan emas dan perak, agar dapat mereka mempersembahkan kepada Tuhan suatu persembahan dalam kebenaran." Maleakhi 3 : 2, 3.
Kata-kata firman itu mengandung arti, bahwa "persembahan" (pekerjaan penarikan jiwa) mereka itu sampai kepada hari ini t i d a k dalam kebenaran, tetapi baharu sesudah pembersihan yang akan datang ia itu akan berada dalam kebenaran. ".. Karena tidak akan ada lagi sesuatu khayal yang sia-sia (palsu, tidak diilhami) ataupun wahyu yang menipu (kebohongan-kebohongan dari hasil-hasil yang dicapai secara rohani)di dalam isi rumah Israel. Karena Akulah Tuhan : Aku hendak berbicara, dan firman yang Ku ucapkan itu akan jadi; iaitu tidak akan lagi tertunda-tunda : karena dalam hari-hari hidupmu, hai kaum pemberontak, akan Ku ucapkan perkataan itu, dan akan melaksanakannya, demikianlah firman Tuhan Allah." Yehezkiel 12 : 23 - 25.
Marilah kita sekarang dengan penuh pengertian mendengarkan suara Allah sementara Ia kini menghimbau melalui nubuatan-nubuatan Jesaya yang sudah lama tersembunyi, yang kini untuk pertama kalinya diungkapkan dan yang khusus bagi kebaikan kita, yang berbunyi sebagai berikut :
"Bangunlah, bangunlah; pakaikanlah kekuatanmu (iman dalam Firman Allah), hai Zion (para pemimpin organisasi gereja); kenakanlah pakaian-pakaianmu yang indah-indah, hai Jerusalem (para pemimpin bawahan), kota suci : karena mulai dari sekarang tidak akan lagi masuk ke dalammu orang-orang yang tidak bersunat dan yang najis (orang-orang berdosa disingkirkan keluar untuk selama-lamanya). Kebaskanlah habu dari dirimu; bangkitlah, dan duduklah (pada tahta pemberian Allahmu), hai Jerusalem : lepaskanlah dirimu daripada ikatan-ikatan lehermu, hai puteri Zion yang tertawan." Jesaya 52 : 1, 2.
"... orang-orang jahat tidak akan tahan menghadapi hukum, juga orang-orang berdosa (yang tidak bersunat dan yang najis) di dalam perhimpunan orang-orang benar." - Mazmur 1 : 5.
"Maka akan jadi kelak, bahwa dia yang tertinggal ("mereka yang sisa" - sesudah orang-orang berdosa "ditebas keluar dari antara umat-Nya" pada hari pembersihan - Pehukuman itu - (Immamat 23 : 29) di Zion, maka ia yang tertinggal ("yang tersisa " yang berasal dari pembersihan itu) di Jerusalem, akan disebut suci, bahkan setiap orang yang tertulis namanya di antara orang-orang hidup di Jerusalem. (Demikian itulah kelak) Apabila Tuhan kelak mencuci (membersihkan) kotoran dari puteri-puteri Zion (Gereja Kristen), yang ibunya ialah kaabah Yahudi yang dahulu), lalu akan membersihkan darah dari Jerusalem dari tengah-tengahnya oleh roh keadilan hukum, dan oleh roh pembakaran. Dan (sesudah terlaksana pembersihan ini, maka pada waktu itulah) Tuhan akan menciptakan pada setiap tempat tinggal dari Gunung Zion, dan pada semua perhimpunannya sebuah awan dan asap pada siang hari, dan cahaya dari suatu api yang bernyala-nyala pada malam hari : karena di atas semua kemuliaan akan ada sebuah pertahanan. Maka akan ada kelak sebuah tabernakel bagi sebuah bayangan pada siang hari dari suhu panas, dan bagi suatu tempat berlindung, dan bagi suatu tempat berteduh dari topan dan dari hujan.
Saudara, anda tidak mungkin lepas dari kemuliaan hari depan ini yang kini pada jam yang ke-sebelas sekarang ini --- yang terakhir, jam Pehukuman itu.
Dan sebagaimana halnya kepada mereka yang mencoba membuat dunia percaya, bahwa Kristus telah memaku Sepuluh Perintah itu pada kayu salib di Golgotha, mereka adalah tidak jujur dalam apa yang dikatakannya, atau sebaliknya mereka adalah bodoh tidak mengetahui akan apa yang diajarkan oleh Alkitab. Alkitab mengajarkan bahwa hukum itu adalah "suci, dan perintah itu suci, dan adil, dan baik" (Rum 7 : 12); bahwa dosa ialah "pelanggaran hukum " (1Yahya 3 : 4), bahwa "upah dosa ialah kematian" (Ruma 6 : 23), dan bahwa manusia harus bertobat daripada berbuat dosa - bertobat daripada melanggar hukum -supaya Kristus oleh darah-Nya yang tertuang keluar itu dapat membayar sanksi hukuman mereka yang berdosa melawan hukum, lalu dengan demikian membebaskan mereka dari tuntutan hukum.
Karena tujuan Kristus yang paling mendasar ialah mendesak manusia untuk bertobat daripada berbuat dosa, daripada melanggar hukum, sehingga olehnya mengangkat mereka kepada tingkat moralitas Ilahi, lalu mempertahankan mereka bebas dari berbuat dosa, adalah sama sia-sianya dengan menghojat apabila menyimpulkan bahwa IA bahkan dapat juga menghembuskan pemikiran untuk kelak membatalkan sama sekali hukum itu. Sesungguhnya, kalau saja Kristus sudah membatalkan hukum itu, maka semenjak dari saat itu dan seterusnya, tidak akan pernah lagi adanya dosa, dan karena sebab itu tidak akan pernah lagi ada sesuatu untuk diampuni, lalu kemudian tidak pernah lagi DIA dibutuhkan, bukan ? Sekiranya memang demikian ini halnya, maka alangkah besarnya kejahatan Buku Alkitab itu, dan betapa jahat dan kejamnya Mahluk yang namanya Allah itu ! Dan sebagai kebalikannya, betapa hebatnya Setan sebagai pahlawan ! Oh, kebodohan manusia itulah hojatan yang terbesar dari segala hojat ! Oleh sebab itu, sesungguhnya orang sudah akan menjadi sesuatu yang bodoh lainnya, yang benar-benar tidak melihat bahwa faham anti hukum dalam setiap ekspresinya yang terkecilpun adalah doktrin dari Ular Naga yang sangat menakutkan itu, dan bahwa iaitu datang dari pikiran yang jahat, karena "pikiran yang jahat itulah musuh yang melawan Allah : karena iaitu tidak tunduk kepada hukum Allah, bahkan benar-benar tidak mungkin." Rum 8 : 7.
Karena baik di dalam Wasiat Lama maupun di dalam Wasiat Baru Alkitab masih melarang : (1) memiliki dewa-dewa yang lain, (2) membuat patung dan menyembah sujud kepadanya, (3) menyebut nama Allah dengan sia-sia, (4) masih menghendaki anak-anak tunduk kepada para orangtua mereka, (5) masih mempersalahkan orang yang membunuh, (6) perbuatan zinah, (7) mencuri, (8) berbohong, dan karena pada akhirnya iaitu masih menjamin bahwa (10) melanggar salah satu dari perintah-perintah itu s a -m a dengan melanggar semuanya (Yakub 2 : 10), maka sebab itu kesimpulannya adalah pasti dan tak terhindarkan bahwa seluruh sepuluh perintah dari hukum itu masih berkuasa, dan bahwa Alkitab masih menghendaki kita untuk mematuhinya.
Jadi siapakah yang dapat menyingkirkan hukum itu ? Tentunya adalah bukan Tuhan, bukan juga para nabi, dan bukan juga para rasul, karena semua mereka itu mematuhi dan mengajarkan hukum dari sepuluh perintah itu, dan semua mereka menekankan secara khusus pada kekekalannya, dan karena sebab itulah keabsahannya tidak bisa ditarik kembali. Jadi, apakah yang dikatakan oleh ucapan Ular Naga itu, "Hukum moral itu sudah dibuang !" Siapakah yang dapat benar-benar jujur memandang sendiri pada wajahnya sambil menyangkal bahwa semua rekayasa orang-orang yang anti hukum itu tak lain daripada hanya cara-cara untuk membenarkan orang menghindari pemeliharaan penyucian Sabat ? Akan hal ini, yakinilah - Sorga tidak akan pernah menyingkirkan hukum itu yang melarang orang berbuat dosa. Hanya orang bodoh, orang-orang yang tidak berhukum, orang-orang yang berpikiran bengkok, para pencinta dosa yang berpikir keluar daripada jalan yang benar itu. Tetapi baru setelah mereka tertangkap karena mencuri atau membunuh, maka mereka akan secepatnya menemukan jika mereka belum tahu sekarang, bahwa hukum itu masih sangat berkuasa atas semua orang, baik itu Yahudi ataupun orang Kapir, para penganut agama ataupun orang-orang yang tidak beragama.Tidaklah mengherankan bahwa orang-orang beragama pembenci hukum inilah, yang terkenal sebagai orang-orang Kristen masa kini, yang tidak memiliki reputasi yang lebih baik di masyarakat, dan bahkan tidak lebih baik di dalam dunia usaha daripada orang-orang yang bukan Kristen. Mengherankan ialah bahwa mereka itu tidak dikenal sama sekali ! Sangat di sayangkan penderitaan mereka itu, dan betapa tragisnya apabila kelak pada sesuatu hari iaitu akan jadi pada mereka.
Hendaklah setiap orang mengetahui sekali untuk selamanya, bahwa satu-satunya hukum yang Allah sudah singkirkan ialah hukum perihal upacara-upacara kurban (Epesus 2 : 15; Kolosi 2 : 14; Iberani 7 : 18 - 25). Dan IA menyingkirkan hukum upacara kurban ini hanya, karena iaitu sebagai bayangan, atau contoh, telah menemukan persoalan pokok dan contoh saingannya pada pengorbanan Kristus sendiri bagi orang-orang berdosa yang bertobat, dan dalam pelayanan-Nya di sorga bagi mereka, semuanya itu dalam pengampunan bagi dosa-dosa mereka -- membayar hukuman mati yang dikenakan pada mereka oleh hukum moral, karena perbuatan mereka melanggar hukum itu. Dengan demikian kaabah kesucian contoh berikut upacara-upacara seremonialnya secara efektif dialihkan ke kaabah kesucian contoh saingan di dalam Sorga, dimana Kristus sebagai Imam Besar kita yang kekal itu kini bertugas, mempersembahkan darah-Nya sendiri, menggantikan kita. Oleh sebab itulah hukum upacara kurban dalam contoh adalah satu-satunya hukum yang pernah disingkirkan dari bumi.
Di zaman rasul Paulus seperti juga halnya di waktu ini ada pengacau-pengacau terhadap hukum itu. Kekacauan khususnya adalah mereka yang berpegang pada upacara sunat. Mereka itu berhasil mengacaukan sebagian dari orang-orang Galati itu. Untuk mana Paulus telah menulis kepada para pengacau itu sebagai berikut :
"Hai orang-orang Galati yang bodoh, siapakah yang telah mempesona kamu, sehingga kamu harus mematuhi Kebenaran, di hadapan matanya Jesus Kristus telah digambarkan secara nyata, disalibkan di antara kamu. Hanya ini yang ingin aku tahu daripadamu. Adakah anda menerima Roh karena melakukan hukum, ataukah karena mendengarkan iman ? Adakah kamu sebodoh itu ? Kamu telah mulai dalam Roh, adakah kamu kini menjadi sempurna karena daging ? ... Oleh sebab itu berdirilah teguh dalam kebebasan oleh mana Kristus telah membuat kita bebas, dan jangan kembali terikat dengan ikatan kayu beban. Bahwasanya, aku Paulus mengatakan kepadamu, bahwa jika kamu disunat, Kristus tidak akan lagi bermanfaat apapun bagimu. .. Aku ingin mereka itu bahkan supaya ditumpas, yaitu mereka yang mengacau kamu." Galati 3 : 1 - 3, 5 : 1, 2, 12. Anda akan cepat melihat bahwa rasul Paulus menentang hukum mengenai sunat --- hukum upacara bayangan itu, yang bukan hukum moral.
Bahwa dalam kata-kata sebelumnya Rasul itu tidak mengajarkan penghapusan terhadap hukum dari sepuluh perintah. Ini akan terlihat jelas dari kata-katanya dari ayat-ayat berikut ini:
"Kini semua perbuatan dari daging (hawa nafsu) sudah jelas, yaitu yang berikutini: Perzinahan, kecemaran, percabulan, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, perkelahian, kemarahan, mementingkan diri sendiri, percideraan, roh pemecah belah, bidat, dengki, mabuk, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya ini Aku peringatkan kamu, seperti juga yang telah ku buat dahulu - bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian di dalam Kerajaan Allah." - Galati 5 : 19 - 21.
"(Karena bukan orang-orang pendengar hukum itu (hukum dari sepuluh perintah itu) yang benar di hadapan Allah, melainkan para pelaku hukum itu yang akan dibenarkan.)" - Rum 2 : 13.
Kemudian Paulus selanjutnya menjelaskan bahwa sesungguhnya tidak seorangpun dibenarkan karena memeliharakan hukum (kedua log batu) itu saja. melainkan karena iaitu menunjukkan pelanggaran dari si pelaku, yang memberitahu kepadanya bencana kematiannya, kemudian mengirim dia sebagai tertuduh kepada Kristus satu-satunya Juruselamatnya, yang oleh jasa-jasa dari darah penebusan yang IA curahkan bagi semua orang berdosa, yang dapat mengampuni dia, membenarkan dia kemudian selanjutnya menyucikan dia. Dengan demikian, maka Rasul itu menulis sebagai berikut :
"Sebab tidak seorangpun dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Torat, karena justru oleh hukum Torat orang mengenal dosa (bukan pengampunan dosa). Tetapi sekarang, tanpa hukum Torat kebenaran Allah telah dinyatakan, seperti yang disaksikan di dalam kitab Torat dan kitab-kitab dari para nabi, yaitu kebenaran Allah yang dalam iman kepada Jesus Kristus bagi semua dan pada semua mereka yang percaya : karena tidak ada perbedaan : karena semua sudah berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah; karena dibenarkan secara cuma-cuma oleh rahmat-Nya melalui penebusan yang ada di dalam Jesus Kristus .. Dapatkah kita kemudian membuat hukum Torat itu batal oleh iman ? Dijauhkan Allah : sebaliknya kita mengukuhkannya." - Rum. 3 : 20 - 24, 31.
(Alasan mengapa para pembaca tulisan Paulus tidak jarang menemukan kesulitan dalam memahami injilnya itu, ialah karena mereka membacanya bagaikan buku-buku dan bukan sebagai surat-surat. Oleh sebab itu, semua orang yang hendak memahaminya sekarang, akan mau melihat kepada kenyataan, bahwa ia menulis sekaliannya itu kepada kelompok-kelompok orang yang sebelumnya ia telah kenal dan berkomunikasi, yaitu mereka yang kesulitan-kesulitannya dan berbagai pertanyaan mereka itu sudah diketahuinya sebelumnya. Adalah dalam saluran itulah sehingga ia menulis kepada mereka, maka ia tahu apa yang harus dikatakannya kepada mereka itu, dan mereka memahaminya dengan baik apa yang dimaksud olehnya. Dengan sendirinya, jika kita hendak memahami surat-suratnya,kita harus pertama-tama terbiasa dengan semua kondisi yang telah membuatnya menulis surat-surat itu. Untuk melakukan ini, oleh mempelajari setiap surat, maka orang harus berusaha menemukan apa yang merupakan permasalahan dari orang-orang penerima tulisan-tulisannya, yang telah ia coba pecahkan. Jika tidak, maka akan hanya menghasilkan kebingungan terhadap apa yang sedang dibicarakan oleh Paulus. Bacalah sekaliannya itu dalam cara ini, maka akan anda temukan bahwa semuanya itu tidak begitu sulit untuk dimengerti sebagaimana yang tampak.)
Dengan begitu, janganlah seorangpun menyesatkan kamu dengan kata-kata kosong, yang hanya untuk mementingkan diri dengan ucapan kata-kata yang indah, tetapi dengan berbagai interpretasi yang tidak lurus. "Oleh rahmat .. melalui iman" (Epesus 2 : 8), peliharakanlah kesucian Kebenaran itu di dalam hatimu, maka iaitu akan membasuh kamu dalam Kristus, membersihkan kamu dan memelihara kamu bersih, lalu mengenakan pada kamu jubah-jubah kebenaran-Nya, -- tabiat-Nya yang mulia, --"yang tidak bercacad, atau kerutan, atau apapun yang sedemikian ini." Epesus 5 : 27. "..jika engkau melakukan semuanya ini, maka engkau tidak akan pernah jatuh : karena demikian itulah suatu jalan masuk akan disediakan bagimu dengan berkelimpahan ke dalam Kerajaan dari Tuhan dan Juruselamat Jesus Kristus yang kekal itu." 2 Petrus 1 : 10, 11.
Tidak ada seorangpun yang tinggal dalam kasih Kristus akan pernah mau menutup telinganya daripada Firman-Nya, apakah itu terungkap melalui diri-Nya sendiri, melalui para rasul-Nya, ataupun melalui para nabi-Nya. Orang yang sedemikian ini tidak akan mungkin sesat, karena sekiranya ia akan terantuk jatuh ke dalam dosa, setelah ia "dilahirkan kembali" (yang bukan dengan sengaja berjalan masuk ke dalamnya), maka ia memiliki Jesus Kristus, pembimbingnya di Sorga, yang akan membela persoalannya, memohon pengampunan bagi dosa-dosanya, dan membersihkan dia dari kesalahan itu untuk selamanya (1 Yahya 2 : 1; 1 : 9).
Oleh sebab itu, maka keselamatan mereka yang setia di waktu ini seperti juga halnya pada segala zaman, telah diamankan untuk selama-lamanya oleh pengorbanan dari Kristus sendiri bagi semua, setelah menebus bayaran hukuman mati semua orang karena pelanggaran mereka terhadap hukum Allah. "Penyelamatan yang sedemikian besarnya" ini telah diamankan-Nya, bukan oleh memberlakukan hukum itu "sah" bagi sesuatu zaman lalu batal bagi zaman yang lain ! Dijauhkan Allah hal yang sedemikian itu. Ia telah mengamankannya melalui penebusan darah dari Kristus bagi semua orang berdosa yang bertobat pada segala zaman. "Oleh rahmat melalui iman" dalam daya kemampuan yang mentaajubkan dari darah itu, setiap jiwa yang bertobat dan yang diampuni akan dibebaskan untuk selama-lamanya dari tuduhan hukum yang dilanggar. Oh, betapa mentaajubkan rahmat itu yang tidak membiarkan seorang pun manusia berdosa untuk jatuh, sekiranya ia telah menghendaki untuk menang.
Juga pikirkanlah dengan serius bagaimana jahatnya diskriminasi itu, bagaimana merusaknya kekacauan itu, bagaimana ngerinya ketidak-adilan itu; ... Jenis dewa yang bagaimanakah yang sedang disembah oleh kebanyakan orang Kristen di waktu ini ! Bukankah itu dewa dari ketidak adanya hukum bagi dia yang menuduh Allah yang penuh kasih dan keadilan telah menuntut dari umat pilihan-Nya kepatuhan sepenuhnya kepada hukum-Nya, dan yang telah memerintahkan kepada orang-orang Kapir untuk menolak seluruh hukum itu.
Allah dari tertib hukum di dalam sorga dan di bumi menasehatkan kepada kita agar supaya "ingatlah akan hari Sabat itu, supaya menyucikannya" (Keluaran 20 : 8) dan juga agar "ingatlah akan H u k u m itu" yang "diperintahkan-Nya kepada (Musa) di Sinai bagi semua Israel, berikut peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuannya" --- (Maleakhi 4 : 4), yaitu hukum dari sepuluh perintah itu (Keluaran 20 : 1 - 17). Untuk memperoleh interpretasinya bacalah pasal-pasal 21 sampai 23.) Ilham juga mendeklarasikan bahwa "melalui hukum akan terdapat pengetahuan tentang dosa"(Rum 3 : 20); bahwa "dosa ialah pelanggaran hukum "(1 Yahya 3 : 4); bahwa upah-upah bagi dosa ialah kematian" (Rum 6 : 23).
Sekiranya tidak ada hukum, maka tidak akan ada dosa, dan sudah tidak akan ada lagi kematian, maka oleh sebab itu tidak lagi diperlukan baik Alkitab maupun seorang Juruselamat.
Ingatlah juga, bahwa sewaktu penghulu muda yang kaya itu menanyakan, apa yang harus ia perbuat untuk memperoleh hidup yang kekal, jawaban dari Jesus adalah : "Patuhilah perintah-perintah itu." Maka jawaban-Nya di waktu ini pun adalah sama. (Baca Wahyu 22 : 14.) Sewaktu pemimpin muda itu menanyakan, perintah-perintah yang manakah yang harus ia patuhi, maka Tuhan dengan jelas memberitahukan kepadanya: "Janganlah kamu membunuh, Janganlah kamuberbuat zinah, Janganlah kamu mencuri, Janganlah kamu bersaksi dusta, Hormatilah bapamu dan ibumu : dan, Hendaklah kamu mengasihi sesamamu seperti akan dirimu sendiri." Matius 19 : 18, 19.
Disinilah anda melihat bahwa "hukum" moral dan "perintah-perintah itu" adalah sama. "Janganlah mengira," demikian jelas-Nya, "bahwa Aku datang untuk menghancurkan (atau untuk menyingkirkan) hukum itu, atau nabi-nabi itu : Aku datang bukan untuk menghancurkan, melainkan untuk menggenapi (nubuatan-nubuatan yang berkenan dengan Aku dan tugas-Ku). Karena sesungguh-sungguhnya Aku mengatakan kepadamu, Sampai langit dan bumi berlalu (dan keduanya kini masih berdiri), tidak ada satupun titik tulis atau yang sekecil apapun akan berlalu dari hukum itu, sampai semuanya kelak digenapi. Oleh sebab itu, barangsiapa kelak membatalkan salah satu dari perintah-perintah yang sedikit ini, lalu kelak mengajarkan kepada orang-orang demikian itu, ia akan disebut yang terkecil di dalam Kerajaan Sorga. Kamu sudah dengar bahwa telah dikatakan oleh mereka di masa lalu, Janganlah kamu membunuh; maka barangsiapa yang kelak membunuh akan berada dalam bahaya dihukum: tetapi Aku mengatakan kepada, Bahwa barangsiapa yang marah kepada saudaranya tanpa sesuatu sebab akan berada dalam bahaya dihukum : dan barangsiapa yang kelak mengatakan kepada saudaranya, Kafir, akan kelak berada dalam bahaya dari majelis : tetapi barangsiapa kelak mengatakan, Kau tolol, akan berada dalam bahaya dari api neraka." - Matius 5 : 17 - 19, 21, 22.
"Karena sebagaimana segala langit yang baru dan bumi baru, yang akan Ku buat itu, akan tetap berada di hadapan-Ku, demikianlah firman Tuhan, maka demikian itu pula kelak benihmu dan namamu akan tetap ada. Maka akan jadi kelak, bahwa dari bulan baru yang satu ke bulan baru lannya, dan dari Sabat yang satu ke Sabat yang lainnya, segala manusia akan datang berbakti di hadapan-Ku, demikianlah firman Tuhan." Yesaya 66 : 22, 23.
Nabi-nabi (para nabi Wasiat Lama), termasuk Jesus (Wasiat Baru), membesarkan dan mengabadikan dengan pasti hukum dari sepuluh perintah itu, dan bukan menyingkirkannya. Sabat itu akan dipatuhi, jelas mereka, bahkan sampai di dalam Bumi Baru.
Keseluruhan "hukum itu adalah suci, dan perintah-perintah itu pun suci, dan adil dan baik" (Rum 7 : 12). Daud pun dalam ilham yang tekun menyatakan : "Hukum-Mu ialah Kebenaran itu. ..semua perintah-Mu itu adalah Kebenaran." Mazmur 119 : 142, 151. Dan Paulus menyimpulkannya: "Kami tahu bahwa hukum itu rohani ..." Rum 7 : 14. Kemudian kesimpulan yang komprehensif sepenuhnya dari Jakub : "barangsiapa yang kelak mematuhi seluruh hukum tetapi melanggar dalam satu hal, ia akan bersalah terhadap semua. Engkau percaya bahwa ada satu Allah; Engkau benar : semua setan juga percaya, dan gementar." Jakub 2 : 10, 19.Pelanggar hukum yang tidak bertobat, apakah itu setan-setan ataupun manusia akan hilang untuk selama-lamanya."Dia yang mengatakan, Aku mengenal Dia, tetapi tidak mematuhi perintah-perintah-Nya, adalah seorang pembohong, dan tidak ada kebenaran di dalamnya."-1 Yahya 2 : 4.
"Berbahagialah mereka yang melaksanakan perintah-perintah-Nya, karena mereka boleh memperoleh hak pada pohon kehidupan, dan dapat masuk melewati pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu. Karena di luar adalah anjing-anjing, dan para tukang sihir, para pengolok-olok, para pembunuh, orang-orang penyembah berhala, dan siapa saja yang mencintai dan suka berbohong." - Wahyu 22 : 14, 15.
Sewaktu Tuhan ditanya : "Guru, manakah perintah yang besar di dalam hukum ? Jesus kepadanya mengatakan : Engkau harus mengasihi Tuhan Allahmu dengan seluruh hatimu, dan dengan seluruh jiwamu, dan dengan seluruh pikiranmu. Inilah perintah yang pertama dan besar. Dan yang kedua yang sama dengan itu, Engkau harus mengasihi sesamamu seperti akan dirimu sendiri. Pada kedua perintah ini bergantung semua hukum dan nabi-nabi." Matius 22 : 36 - 40.
Marilah kita perhatikan dengan saksama bahwa perintah-perintah itu telah ditulis oleh Tuhan Allah sendiri pada dua log batu. Log batu yang pertama berisikan empat perintah yang pertama --- yaitu yang mewajibkan kita mengasihi Allah - dan log batu yang kedua berisikan enam perintah yang terakhir --- yaitu yang mewajibkan kita mengasihi sesama manusia kita. Kedua log batu itu bersama kesepuluh peraturan hukumnya - empat pada log yang satu dan enam pada log yang lainnya, Tuhan meringkaskan sekaliannya itu ke dalam dua perintah dan mendeklarasikan bahwa keduanya itu adalah perintah-perintah yang besar. Oleh karena itu, maka keseluruhan sepuluh perintah itu adalah besar, tidak ada perbedaan di antara yang satu dengan yang lainnya. Dengan demikian itulah, maka pada perintah-perintah ini bergantung hukum dan nabi-nabi - yaitu seluruh Alkitab - bahwa jika perintah-perintah ini gagal, maka seluruh Alkitab gagal, bahwa karena Alkitab tidak mungkin gagal perintah-perintah itupun tidak dapat gagal, namun dia yang tidak mau bertobat karena telah melanggar perintah-perintah itu, dan tidak berhenti melanggarnya, ia akan pasti jatuh sampai ke dasar dari lobang.
"Marilah kita dengar kesimpulan dari segala perkara : Takutlah akan Allah, dan peliharakanlah perintah-perintah-Nya : karena inilah seluruh kewajiban dari manusia. Karena Allah akan membawa setiap perkara ke dalam pengadilan, berikut setiap perkara yang rahasia, apakah itu baik, atau pun apakah itu jahat." - Alkhatib 12 : 13, 14.
Inilah yang diajarkan oleh Alkitab mengenai hukum dari sepuluh perintah itu, yang mana Sabat merupakan sebagian daripadanya, dan inilah yang orang Kristen harus percaya, harus mematuhi, dan harus mengajarkan jika ia berharap dapat memperoleh sesuatu tempat di dalam Kerajaan Allah.
Dan kini sebagaimana halnya kebenaran mengenai hukum, khususnya mengenai Sabat, iaitu adalah bagaikan api yang berkobar-kobar dari hutan belukar yang bernyala-nyala di Sinai, dan sebagaimana terangnya yang menembus itu mengungkapkan faham-faham sesat yang lemah lembut yang sedang menguji iman seseorang sampai kepada batasnya, maka suara Ilham yang menantang dan menasehati itu menanyakan : " ... Berapa lamakah berhenti engkau di antara dua pendapat ? Jika Tuhan itu Allah, ikutilah Dia : tetapi jika Baal itulah Allah, maka ikutilah dia .." 1 Raja-Raja 18 : 21.
Bagaimanakah hari Minggu, hari pertama dari minggu itu sampai diperingati sebagai Sabat, gantinya hari Sabtu, hari yang ketujuh ? Sebagai jawaban bagimu, bacalah sejarah, tulisan yang berjudul Hari Minggu.
Kenyataannya bahwa setiap faham sesat yang menonjol yang pernah diajarkan itu datang melalui orang-orang yang terpandang dan dihormati sebagai pendeta dari Allah, harus dengan sendirinya menjadi alat-alat pembuka mata yang terbesar. Itulah kebenaran yang tragis sekali, iaitu dengan serius memerintahkan kepada kita untuk jangan sekali lalai menghitung kenyataannya yang menyeramkan bahwa tidak seorang pun manusia di bumi dapat melandaskan imannya pada keyakinan atau reputasi dari orang lain, melainkan hanya pada penyelidikan pribadinya sendiri yang tidak ragu-ragu terhadap apa yang dianggap Kebenaran. Orang yang sedemikian ini akan senantiasa menaruh harap kepada hanya bimbingan Roh Allah Yang memeriksa segala perkara, bahkan, perkara-perkara Allah yang dalam sekalipun" (1 Korinthi 2 : 10). Dialah satu-satunya yang memimpin setiap pribadi yang menaruh harap pada Allah ke dalam segala Kebenaran (Yahya 14 : 26; 16 : 13). Tidak ada lagi jalan lain yang aman, tidak, tidak ada lagi yang lain yang memberikan "kedamaian itu ... yang menyampaikan pengertian ..." Pilipi 4 : 7.
Mengapakah para pendeta dipimpin untuk menciptakan faham-faham sesat ? ... Sebab Musuh dari jiwa-jiwa itu mengetahui bahwa para anggota, dengan hanya sedikit pengecualian, mereka itu bergantung pada pendeta-pendeta dan menyambut begitu saja pendapat-pendapat mereka itu mengenai kebenaran-kebenaran segar yang diungkapkan, gantinya bergantung sepenuhnya pada Roh Allah untuk membimbing mereka ke dalam semua Kebenaran, melalui sesuatu penyelidikan pribadi terhadap ungkapan-ungkapan yang dianggap kebenaran itu. Lagi pula, tidak pernah ada semenjak dari permulaan sejarah yang suci Kebenaran itu menemukan dirinya lahir di dalam aula gedung-gedung pendidikan, atau di dalam pikiran dari apa yang dinamakan orang-orang besar dan orang-orang pintar, melainkan hanya apabila dan dimana "orang-orang suci dari Allah berbicara sementara mereka itu digerakkan oleh Roh Suci." 2 Petrus 1 : 21. Lagi pula, alangkah sedikitnya mereka yang dianggap orang-orang besar itu pernah datang menyelidiki Kebenaran yang tidak terkenal, terdapat di antara sedikit sekali orang-orang yang paling terakhir merangkul Kebenaran itu, sekalipun mereka tadinya berada di antara orang-orang yang pertama sekali memerangi Kebenaran itu dan melindungi kawanan domba untuk menjauhinya. Oleh sebab itu ingat dan berjaga-jaga melawan bahaya mematikan yang sangat kuat ini, adalah suatu persyaratan utama untuk mengikuti Kristus dan untuk menerima "keselamatan yang begitu besar" (Iberani 2 : 3) yang telah dikerjakan-Nya bagi kita "oleh mengorbankan diri-Nya sendiri"(Iberani 9 : 26), untuk memenuhi semua tuntutan dari hukum yang telah dirusak (Rum 8 : 3, 4; 2 Korinthi 5 : 21; Galati 3 : 13; 1 Petrus 2 : 24).
Tuduhan yang terakhir diucapkan oleh Kristus, Saksi Yang Benar itu melawan "malaikat (dinas pelayanan) dari sidangnya orang-orang Laodikea," adalah bukan melawan sidang jemaat itu sendiri, dan bukan melawan para anggotanya. (Baca Wahyu 3 : 14 - 18).
Lagipula karena Saksi Yang Benar itu Sendiri secara resmi mendeklarasikan, bahwa mereka itulah orang-orang yang merasa tidak lagi memerlukan apa-apa, bahwa mereka adalah suam (puas dan senang dalam kesesatan mereka) dan telah memutuskan untuk tetap miskin dan buta, sehingga dengan demikian akan diludahkan keluar, maka harapan apa lagi yang masih ada agar mereka kelak membangunkan para anggota untuk melihat dan menyambut Kebenaran yang terungkap dengan mana untuk menyembuhkan bencana Laodikea mereka itu ? Tidak ada apapun lagi - tidak, sama seperti halnya tidak ada lagi harapan bagi umat Jahudi untuk kelak dapat diterangi oleh imam-imam dan para rabi mereka itu. Dan itulah ketidakmungkinnya mereka mencoba untuk mengacaukan pekabaran milik Allah dan menghalanginya mencapai kawanan domba mereka. Namun Jesus menjamin : "Aku adalah gembala yang baik, yang mengenal domba-domba-Ku, dan juga dikenal oleh mereka. Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, dan Aku mengenal mereka itu dan mereka mengikuti Aku : maka Aku memberikan kepada mereka hidup kekal; maka mereka tidak akan pernah binasa, tidak juga akan kelak seseorang memetik mereka itu daripada tangan-Ku. Bapak-Ku, yang memberi mereka itu kepada-Ku, adalah lebih besar daripada semua; dan tidak seorangpun mampu memetik mereka itu daripada tangan Bapak-Ku." Yahya 10 : 14, 27 - 29. "Janganlah takut, kawanan domba yang kecil; karena itulah kesukaan dari Bapamu untuk memberikan kepadamu Kerajaan itu." Lukas 12 : 32.
Untuk mengetahui hari yang mana telah Allah berkati, dan sucikan, dan pisahkan bagi manusia untuk diperingati adalah benar-benar terpuji, namun dengan pengetahuan ini saja adalah tidak cukup. Untuk mengetahui bagaimana menyucikannya, dan untuk benar-benar mematuhinya, adalah jauh lebih penting lagi. Oleh sebab itu, kita harus tidak melalaikan untuk meemandang ke dalamnya.
"INGATLAH KAMU AKAN H A R I S A B A T SUPAYA MENYUCIKANNYA : ENAM HARI LAMANYA HENDAKLAH KAMU BEKERJA DAN MELAKUKAN S E M U A PEKERJAANMU : T E T A P I HARI YANG KETUJUH ADALAH S A B A T DARI TUHAN ALLAHMU : DI DALAMNYA JANGANLAH KAMU MELAKUKAN PEKERJAAN APAPUN JUGA, BAIK KAMU, BAIK ANAKMU LAKI-LAKI, BAIK ANAKMU PEREMPUAN, BAIK HAMBAMU LAKI-LAKI, BAIK HAMBAMU PEREMPUAN, BAIK HEWAN TERNAKMU, ATAUPUN ORANG ASING YANG BERADA DI DALAM PINTU-PINTU GERBANGMU. KARENA DALAM ENAM HARI LAMANYA TUHAN SUDAH MEMBUAT LANGIT DAN BUMI, LAUT, DAN SEMUA YANG BERADA DI DALAMNYA. LALU BERISTIRAHAT PADA HARI YANG KETUJUH. OLEH SEBAB ITULAH TUHAN MEMBERKAHI HARI SABAT ITU DAN MEMPERSUCIKANNYA." -- Keluaran 20 : 8 - 11.
Perkataan "I n g a t" itu tidak mungkin dimasukkan di sana, sekiranya manusia tidak cenderung melupakan Sabat itu. Ilham mengatakan, kita harus menyucikan bukan sesuatu Sabat, melainkan "Sabat itu." Kita harus menyucikannya, sebab hanya itulah yang Allah berkati dan sucikan. Ikutilah sekarang beberapa contoh bagaimana Sabat itu disucikan :
"Maka jadilah pada hari yang ke-6 dipungut oleh mereka itu dua kali banyaknya, yaitu masing-masing orang dua gomer, lalu datanglah segala penghulu bangsa itu memberi tahu Musa. Maka kata Musa kepada mereka itu : Inilah dia yang telah difirmankan Tuhan : Esok adalah hari perhentian, yaitu Sabat yang suci bagi Tuhan, sebab itu gorenglah sekarang barang yang hendak kamu goreng dan rebuslah barang yang hendak kamu rebus, maka yang lebih itu taruhlah bagi dirimu dan simpanlah dia sampai esok pagi. Maka ditaruhnyalah sampai pagi setuju dengan perintah Musa, maka tiada iaitu berbau busuk dan tiada pula iaitu berulat. Maka kata Musa : Makanlah dia pada hari ini, bahwa hari inilah Sabat Tuhan; pada hari ini tiada kamu mendapat dia di padang. Enam hari lamanya hendak lah kamu memungut dia, tetapi pada hari yang ke-7 adalah Sabat, pada hari itu tiada akan didapat. Maka jadilah pada hari yang ke-7 itu bahwa beberapa orang dari mereka itu keluar hendak memungut dia, tetapi satupun tiada didapatinya. Maka pada masa itu firman Tuhan kepada Musa : Berapa lamakah kamu enggan memeliharakan segala firman dan hukumku ? Bahwa sesungguhnya karena sebab telah dikaruniakan Tuhan Sabat itu kepadamu, maka pada hari yang ke-6 itu diberikannya kepadamu roti yang cukup bagi dua hari banyaknya , sebab itu hendaklah masing-masing kamu tiggal tetap di tempatnya, seorangpun jangan keluar dari tempatnya pada hari yang ke-7. Demikianlah mereka itu berhenti pada hari yang ketujuh. " -Keluaran 16 : 22 - 30.
"Lalu Musa menghimpunkan seluruh perhimpunan bani Israel itu bersama-sama, dan mengatakan kepada mereka : Semuanya inilah firman yang telah diperintahkan oleh Tuhan, yang harus kamu lakukan. Enam hari lamanya hendaklah orang bekerja, tetapi hari yang ke-7 itu menjadi bagimu suatu kesucian, suatu Sabat perhentian bagi Tuhan; barangsiapa yang bekerja pada hari itu, iaitu akan mati dibunuh. Pada hari Sabat itu janganlah kamu memasang api di dalam satupun dari rumah-rumahmu." - Keluaran 35 : 1 - 3.
Di sinilah bagaimana pengawasan Allah yang tidak pernah lalai terhadap umat-Nya itu didemonstrasikan dalam contoh. Jika tidak ada makanan (manna) ditemukan besok, maka dikirimkan-Nya kepada kita dua kali banyaknya pada hari ini, dan penyimpanannya pun dijamin oleh-Nya. Demikian itulah bahwa oleh mematuhi penyucian Sabat-Nya kita tidak akan mungkin rugi. DIA Sendirilah yang dalam satu dan lain hal yang akan menutupi kekurangan itu. Oleh sebab itu, contoh itu membuktikan bahwa usaha untuk mendapatkan manna (nafkah) pada hari Sabat adalah suatu pemborosan dan gerakan yang tidak membawa hasil, dan bahwa masak memasak dan mempersiapkan makanan bagi hari Sabat harus dibuat pada hari sebelumnya. Agar pekerjaan yang tidak perlu, seperti misalnya membuat api bagi khususnya masak memasak pada hari Sabat, adalah dilarang. Lagi pula contoh itu menunjukkan bahwa sanksi hukum bagi pelanggaran Sabat yang disengaja adalah maut, yaitu kematian yang kedua atau mati yang kekal. Sekalipun demikian Sabat itu harus dibuat sedemikian memuaskan dan menarik bagi anak-anak. Sesuatu yang khusus akan membuat mereka mencintai dan mengharap-harapkan kedatangan jam-jam Sabat itu. Temukanlah apa saja yang dapat membuat mereka itu benar-benar menyukainya dalam batas-batas waktu pemeliharaan Sabat itu.
Karena jika seseorang berjalan melewati sesuatu ladang, sebuah kebun atau kebun buah-buahan pada hari Sabat sementara ia sedang lapar, ia dapat saja memetik makanan dan makan (Matius 12 : 1), tetapi bukan untuk membawa pulang sesuatu dari sana. (Ulangan 23 : 24, 25), dan karena orang sakit, baik manusia ataupun hewan harus dijaga dan diawasi pada hari Sabat (Lukas 14 : 5), maka dapatlah dimengerti bahwa jika seseorang tinggal di dalam sesuatu daerah alam yang keras, dimana dan sewaktu suhu teramat dingin, ia dapat saja menemukan sesuatu sarana pemanas buatan untuk mempertahankan suhu. Membuat api bagi maksud-maksud yang sedemikian itu diperbolehkan. Kemudian, hendaklah juga diingat oleh kita dalam perencanaan kita menyucikan Sabat, bahwa "Sabat itu dibuat bagi manusia, dan bukan manusia bagi Sabat." Markus 2 : 27; bahwa pemeliharaan penyucian Sabat akan mendatangkan berkat bukan sesuatu kutuk, kekerasan atau kemelaratan; bahwa iaitu membawakan suka cita akan apa yang Allah telah memungkinkan kita untuk menyelesaikan dalam enam hari kerja. Ia itu memungkinkan kita untuk bergembira lalu memandang ke belakang pada semua perbuatan kita lalu dengan sepenuh hati yang jujur mampu mengatakan "Semua tugas dan perbuatanku tidak bercacad, sekaliannya itu baik adanya. " Allah meninjau kembali pekerjaan ciptaan-Nya pada hari Sabat lalu bergembira karenanya. Kemudian juga, enam hari bekerja yang jujur akan membawa semua pekerjaan kita selesai pada waktunya, gantinya membiarkan sisa pekerjaan bagi hari berikutnya --- pemelihara Sabat yang benar itu adalah bukan seorang pembunuh waktu.
"Jika engkau mengalihkan kakimu daripada Sabat, daripada melakukan kesukaanmu pada hari suci-Ku; dan menamakan Sabat itu sesuatu yang menyenangkan, yang suci milik Tuhan, yang terhormat; dan harus meng- hormati Dia, tidak mengikuti jalan-jalanmu sendiri, juga tidak untuk mendapatkan kepuasaanmu sendiri, juga tidak membicarakan perkataan-perkataanmu sendiri, maka engkau akan bergembira dirimu dalam Tuhan; maka Aku akan membuat kamu naik ke atas tempat-tempat yang tinggi di bumi, dan akan memberi makan kamu dengan harta peninggalan Jakub bapamu : karena mulut Tuhan yang telah mengucapkannya." - Jesaya 58 : 13, 14.
Demikian inilah jaminan Ilahi, bahwa orang-orang pencari Kebenaran Allah itu tidak akan dapat dibodohi. Mereka akan "membiarkan Allah saja menjadi yang benar, tetapi setiap manusia adalah pembohong." Rum 3 : 4. Mereka tidak mau membiarkan seorangpun manusia menggantikan Roh Allah, Yang membawa ke dalam semua Kebenaran, karena mereka tahu bahwa hanya oleh menggunakan alasan karunia Allahnya sendiri dan pengalaman penyelamatan pribadi, mereka akan menemukan jalan mereka ke dalam Kerajaan Allah. Tegasnya, mereka tahu bahwa "sekalipun Nuh, Daniel, dan Ayub berada di sini, "mereka itu akan hanya dapat menyelamatkan jiwa-jiwanya sendiri..Jehezkiel 14 : 20.
* * *
(Sumber : Simbolic Code buku 5, jilid 13 no. 11 dan 12)
|