Caranya Menyucikan
Hari S a b a t Dengan Benar
Musa :
"Perkara-perkara yang diungkapkan itu adalah bagi kita dan bagi anak cucu kita sampai selama-lamanya, s u p a y a dapat kita m e la k u k a n semua perkataan dari hukum Torat ini."-Ulangan 29 : 29.
Pendahuluan
usa dikenal sebagai seorang ahli sejarah kejadian, dan ahli hukum. Ia adalah penulis Alkitab yang pertama. Ia telah membagi Alkitab itu ke dalam dua bagian yang utama : SEPULUH PERINTAH DARI HUKUM TORAT di satu pihak, dan SELURUH PERATURAN PELAKSANAANNYA di di dalam Alkitab di pihak lainnya. Sesuai ucapannya di atas dia mengatakan, bahwa perkara-perkara yang diungkapkan itu, baik di dalam Alkitab maupun yang diungkapkan di akhir zaman oleh para nabi akhir zaman yang dinubuatkan oleh Amos 3 : 7, sekaliannya itu berfungsi sebagai petunjuk-petunjuk pelaksanaan, s u p a y a kita dapat melakukan semua perkataan dari Undang-Undang Dasar Torat itu dengan benar.
Sesudah tiba di akhir zaman sekarang ini, maka sesuai petunjuk dari nubuatan Zakaharia pasal 4, yang telah diungkapkan pengertiannya oleh hamba Tuhan Nyonya White, maka dapatlah diketahui bahwa seluruh Alkitab itu sudah habis diinterpretasikan ke dalam ROH NUBUATAN, yang terdiri dari pekabaran malaikat ketiga / Roh Nubuatan dari Nyonya White dan pekabaran malaikat Wahyu 18 : 1 Tongkat Gembala dari Sdr. Victor T. Houteff. Dengan demikian, maka petunjuk pelaksanaan bagi perintah ke-empat dari hukum Torat itu tak dapat tiada harus dicarikan di dalam buku-buku ROH NUBUATAN saja. Berikut ini kita ikuti bagaimana cara menyucikan hari Sabat itu dengan benar.
Persiapan Pada Hari Jumat
Lukas 23 : 54 mengatakan : "Maka hari itu adalah hari persiapan, dan hari Sabat sudah dekat." Hari Jumat dikenal di dalam Alkitab sebagai hari persiapan. Pada hari Jumat, makanan, pakaian, sepatu, dan lain-lainnya harus sudah dipersiapkan, karena apabila Sabat tiba, maka semuanya itu tidak lagi diperkenankan untuk dikerjakan. Hamba Tuhan Nyonya White menuliskannya sebagai berikut :
"Tuhan tidak kurang teliti-Nya di waktu ini terhadap Sabat-Nya daripada sewaktu Ia memberikan petunjuk-petunjuk khusus di atas kepada bani Israel. IA memerintahkan mereka agar membakar apa yang hendak mereka bakar, dan merebus apa yang hendak mereka rebus pada hari ke-enam, yaitu persiapan bagi istirahat pada hari Sabat. Mereka yang lalai melakukan persiapan bagi hari Sabat paada hari yang ke-enam, dan yang memasak makanan pada hari Sabat, mereka itu melanggar perintah yang ke-empat, dan merupakan pelanggar-pelanggar hukum Allah. Semua orang yang benar-benar rindu untuk menyucikan Sabat sesuai dengan perintah itu, tidak akan mau memasak makanan apapun pada hari Sabat. Dalam takut akan Allah yang telah mengaruniakan hukum-Nya dari Sinai, mereka akan menolak, lalu makan makanan yang telah dipersiapkan pada hari yang ke-enam, sekalipun iaitu kurang melezatkan. Allah melarang bani Israel membakar dan merebus pada hari Sabat. Larangan itu harus dipatuhi oleh setiap orang penganut Sabat sebagai suatu anjuran yang sungguh -sungguh dari Jehovah kepada mereka. Tuhan akan mengawasi umat-Nya agar tidak memanjakan selera makannya yang tidak terkendali pada hari Sabat, yaitu hari yang telah disendirikan-Nya bagi meditasi dan perbaktian yang suci." - Spiritual Gifts, vol. III, pp. 253, 254.
"Pada hari Jumat hendaklah persiapan bagi Sabat selengkapnya selesai. Perhatikanlah agar semua p a k a i a n sudah dipersiapkan dan semua masak-masakan sudah selesai. Hendaklah semua s e p a t u sudah selesai disikat, dan m a n d i - m a n d i sudah selesai dilakukan (and the baths be taken). Mungkin saja untuk melakukan ini. Jika engkau menjadikannya sebagai suatu peraturan, maka engkau akan dapat melakukannya." - Testimonies, vol. 6, p. 355.
Pada hari Jumat semua pakaian sudah harus selesai dipersiapkan, artinya, pakaian-pakaian itu sudah harus selesai dicuci, diseterika, ditisik-tisik atau dijahit kekurangan-kekurangannya. "Sabat itu bukan diberikan untuk m e r e p a r a s i pakaian, atau untuk memasak makanan, atau untuk mencari keplesiran, ataupun untuk sesuatu pekerjaan duniawi lainnya." - Testimonies, vol. 6, p. 355. Selanjutnya perlu juga diketahui, bahwa pada hari Jumat hendaklah semua m a n d i - m a n d i sudah selesai dilakukan. Ini berarti bahwa m a n d i p u n tidak dibenarkan dilakukan pada hari Sabat. Dalam pada itu kebiasaan membersihkan sepatu pada hari Sabat pagi perlu juga ditinggalkan, karena semuanya itu wajib dikerjakan pada hari Jumat.
"Pada hari Jumat pakaian-pakaian anak-anak supaya diperhatikan. Sepanjang minggu hendaklah pakaian-pakaian itu sudah disimpan sendiri oleh anak-anak itu di bawah petunjuk ibunya, agar supaya mereka dapat mengenakannya dengan tenang, tanpa timbul kekacauan atau mencari ke sana kemari dengan tergesa-gesa dengan mengeluarkan kata-kata yang terburu-buru." - Child Guidance, p. 528.
Kepada para majikan dan para pengusaha Advent yang mempekerjakan karyawan-karyawan pemelihara Sabat dipesankan oleh hamba Tuhan sebagai berikut :
"Apabila mungkin, para pengusaha supaya memberikan kepada para karyawannya beberapa jam dari hari Jumat tengah hari sampai kepada permulaan Sabat di sore hari. Berikanlah kepada mereka waktu untuk melaksanakan persiapan, agar dapat mereka menyambut kedatangan hari Tuhan itu dengan pikiran yang tenang. Dengan cara ini engkau tidak akan menderita rugi walaupun dalam hal-hal yang biasa." - Testimonies, vol. 6, p. 356.
"Ada sesuatu tugas lain yang harus mendapatkan perhatian pada hari persiapan (hari Jumat). Pada hari ini semua perselisihan di antara saudara bersaudara, apakah itu di dalam lingkungan keluarga, atau di dalam sidang, harus sudah disingkirkan. Hendaklah semua perasaan pahit getir dan marah serta kebencian dibuang keluar dari jiwa. Dalam roh yang merendah "akuilah kesalahanmu seorang kepada seorang, dan berdoalah satu kepada yang lainnya, agar supaya kamu dapat disembuhkan.' Jakub 5 : 16.
"Sebelum Sabatdimulai, maka baik pikiran maupun tubuh hendaknya ditarik dari semua kesibukan duniawi. Allah telah menetapkan Sabat-Nya pada akhir dari keenam hari kerja itu, supaya manusia dapat berhenti dan mempertimbangkan a p a yang mereka capai sepanjang minggu dalam persiapannya memasuki KERAJAAN yang bersih yang tidak akan dimasuki satupun pelanggar hukum di dalamnya. Kita hendaknya setiap Sabat mengadakan perhitungan dengan jiwa kita untuk melihat apakah minggu yang telah berakhir itu berhasil memberikan keuntungan atau kerugian rohani." - Testimonies, vol. 6, p. 356.
"Hari yang mendahului Sabat itu harus dibuat menjadi hari persiapan, agar supaya segala-galanya dapat s i a p bagi memasuki jam-jam yang suci. Jangan sekali urusan pekerjaan kita sendiri dibiarkan datang mengganggu waktu Sabat yang suci." - Patriarchs and Prophets, p. 296.
Persiapan menjelang buka Sabat
Dalam menghadapi detik-detik permulaan Sabat yang suci, hamba Tuhan menasehatkan kepada kita agar melaksanakan persiapannya sebagai berikut :
"S e b e l u m matahari masuk hendaklah para anggota keluarga berkumpul untuk membaca firman Allah, menyanyi, dan berdoa. Di sini diperlukan adanya reformasi, karena banyak yang sudah lalai. Kita perlu mengaku kepada Allah dan saling mengaku satu kepada yang lainnya. Kita harus memulai kembali untuk membuat pengaturan-pengaturan khusus, agar setiap anggota keluarga dapat dipersiapkan untuk memuliakan hari itu yang telah diberkati dan disucikan Allah." - Testimonies, vol. 6, pp. 356 - 357.
"Banyak di antara kita lalai melaksanakan persiapan-persiapan bagi pembukaan Sabat. Bahkan banyak yang secara tidak sadar mengira bahwa kesucian hari Sabat itu hanya berada di antara Sabat pagi dan Sabat sore pada saat matahari masuk. Jika penghitungan saat permulaan dari hari Sabat dimulai pada saat matahari masuk di Jumat sore, maka berakhirnya hari Sabat itu tak dapat tiada harus jatuh pada saat matahari masuk di Sabat sore. Ini berarti keseluruhan jam-jam Sabat itu adalah s u c i, dan patut disucikan sebagaimana mestinya. Hamba Tuhan memperingatkan agar, "Kita hendaknya dengan penuh cemburu mengawasi b a t a s - b a t a s dari hari Sabat itu. Ingatlah bahwa setiap saatnya itu disucikan, dan itulah saat yang suci." - Testimonies, vol. 6, p. 356.
Tidak seorangpun dibenarkan untuk dengan sengaja memilih batas-batas waktu ciptaannya sendiri, sebab batas waktu itu sudah ditetapkan, yaitu pada saat matahari masuk. Kita supaya dengan penuh cemburu mengawasi batas-batas waktu permulaan dan akhir dari hari Sabat, agar tidak akan terdapat sesuatu pelanggaran hukum. Betapa pentingnya batas-batas waktu dari Sabat itu diingatkan kepada kita karena adanya pengalaman yang cukup ketat dari umat Kristen di zaman rasul-rasulk yang lalu. Hamba Tuhan mengatakan :
"Itulah suatu Sabat yang tak akan pernah terlupakan bagi murid-murid Jesus yang sedang sedih itu, dan juga bagi para imam, para penguasa, orang -orang Parisi dan orang banyak itu. Pada saat matahari masukdi sore hari persiapan itu trompet-trompet telah dibunyikan, menandakan bahwa Sabat dimulai." - The Desire of Ages, p. 774.
Di zaman rasul-rasul yang lalu saat dimulainya Sabat ditandai oleh bunyi trompet. Jelaslah dimengerti bahwa saat dimulainya Sabat tidak dapat ditetapkan sendiri-sendiri, karena iaitu telah ditetapkan pada saat matahari masuk.
Selama Jam-Jam Sabat Yang Suci
"Apabila Sabat dimulai, maka kita hendaknya menempatkan pengawal mengawasi diri kita, mengawasi perbuatan-perbuatan dan perkataan kita, agar tidak kita merampok Allah oleh memanfaatkan waktu-Nya yang tegas-tegas merupakan milik-Nya itu bagi kepentingan kita sendiri. Janganlah membiarkan diri kita ataupun anak-anak kita melakukan pekerjaan apapun bagi keperluan hidup ini ataupun sesuatu yang seharusnya sudah dapat dilakukan pada enam hari kerja itu. Jumat ialah hari persiapan. Waktunya dapat digunakan untuk melakukan persiapan-persiapan yang perlu bagi Sabat serta untuk memikirkan dan membicarakannya. ... Allah menghendaki dari kita bukan saja berhenti daripada pekerjaan secara fisik pada hari Sabat, melainkan agar pikiranpun dapat diatur pada hal-hal yang suci. Perintah yang ke-empat itu pada hakekatnya juga dilanggar oleh membicarakan perkara-perkara duniawi atau oleh ikut membicarakan hal-hal yang tidak penting. Membicarakan sesuatu atau apa saja yang mungkin masuk dalam ingatan adalah s a m a dengan membicarakan kata-kata dari kita sendiri. Setiap penyimpangan daripada yang benar akan memasukkan kita ke dalam tawanan dan hukuman." - Child Guidance, pp. 529 - 530.
Perbuatan ialah tindakan yang berasal dan dikendalikan dari pikiran. Karena pikiran itu harus diarahkan kepada hal-hal yang suci saja, maka berarti yang harus dipikirkan pada setiap hari Sabat hanyalah "Tuhan dan Kebenaran-Nya." Karena tidak ada sesuatupun yang suci di dunia ini selain dari Firman-Nya, maka yang wajib dipikirkan pada hari Sabat hanyalah Hukum Torat dan ROH NUBUATAN saja. Demikianinilah, maka supaya tidak berdosa, semua yang tidak ditemukan di dalam ROH NUBUATAN agar jangan dipikrkan pada hari Sabat.
(1)
Pada Hari Sabat Pagi
Hamba Tuhan Nyonya White mengatakan :
"Jam-jam yang berharga dari Sabat itu supaya tidak dihabiskan di tempat tidur. Pada hari Sabat pagi keluarga supaya dipersiapkan semenjak dari pagi-pagi sekali. Jika mereka terlambat bangun, akan terjadi kekacauan dan kerepotan dalam mempersiapkan makan pagi dan Sekolah Sabat. Akan terjadi kesibukan yang terburu-buru, terdesak oleh ini dan itu, dan ketidak sabaran. Dengan demikian berbagai perasaan yang tidak suci memasuki rumah tangga. Demikianlah Sabat lalu dicemarkan, menjadi sesuatu yang membosankan, sehingga kedatangannya menjadi disegani gantinya dicintai." - Testimonies, vol. 6, p. 357.
"A d a suatu kelalaian yang menyedihkan dengan banyak orang karena mereka selalu terlambat pada hari Sabat pagi. Mereka sangat ketat dengan waktunya sendiri, mereka tidak mau kehilangan satu jampun dari waktunya; tetapi dengan waktu milik Tuhan, satu-satunya hari dari antara tujuh hari yang telah dinyatakan Tuhan sebagai milik-Nya, dan yang telah diperintahkan-Nya kepada kita untuk diserahkan kepada-Nya, sebagiannya itu telah dihabiskan karena tidur sampai kesiangan di pagi hari. Dalam hal ini mereka sedang merampok Allah. Hal ini menyebabkan mereka terbelakang dalam segala perkara; membuat kekacauan di dalam keluarga; dan akhirnya membawa halangan bagi seluruh keluarga di Sekolah Sabat, dan barangkali juga di pertemuan hotbah. Mengapakah kita kini tidak dapat bangun pagi bersama dengan burung-burung, lalu menyampaikan puji dan syukur kepada Allah ? Cobailah akan hal itu, saudara-saudari. Lakukanlah semua persiapanmu pada hari sebelumnya, lalu datanglah segera ke Sekolah Sabat dan pertemuan hotbah, maka dengan begitu engkau tidak hanya menguntungkan orang lain, melainkan engkau akan juga menuai berkat-berkat yang kaya bagi dirimu sendiri." - Youth's Instructor, March 19, 1879.
Kita telah didapati merampok Allah, bukan saja karena lalai mengembalikan ke dalam perbendaharaan rumah-Nya uang-uang perpuluhan-Nya yang suci, melainkan juga karena lalai memanfaatkan waktu-waktu yang suci dari hari Sabat Tuhan Allah itu sebagaimana sepatutnya. Nyonya White kembali menambahkan :
"J a n g a n seorangpun membiarkan dirinya sepanjang minggu memikirkan kepentingan-kepentingan hidup ini dan menghabiskan tenaganya sedemikian rupa oleh berbagai usahanya mengejar keuntungan duniawi, sehingga pada hari Sabat mereka sudah tidak lagi bertenaga untuk berbakti kepada Allah. Kita sedang merampok Tuhan apabila kita membuat diri kita lalai menyembah Dia pada hari suci-Nya. Bahkan kita pun sedang merampok diri sendiri, karena kita juga membutuhkan persekutuan yang hangat dan bercahaya, sebagaimana juga kekuatan untuk diperoleh dari kepintaran dan pengalaman orang-orang Kristen lainnya." - Child Guidance, p. 530.
Menghadiri Sekolah Sabat dan pertemuan hotbah pada hari Sabat pagi adalah sama dengan menyucikan sebagian waktu dari hari Sabat itu. Demikian inilah, maka kepada kita diperintahkan :
"Para bapa dan ibu harus membuatkan sesuatu peraturan agar anak-anak mereka menghadiri perbaktian umum pada hari Sabat, dan mereka harus memaksakan peraturan itu melalui teladannya sendiri. Adalah kewajiban kita untuk memerintahkan anak-anak kita serta seluruh rumah tangga kita untuk mengikuti kita, sebagaimana yang diperbuat Ibrahim dahulu. Oleh teladan dan juga peraturan kita hendaknya menanamkan pada mereka pentingnya ajaran agama." - Child Guidance, p. 530.
Dalam hal perbaktian Sabat dilaksanakan di rumah, maka hamba Tuhan memberikan petunjuknya sebagai berikut :
"Pada perbaktian keluarga hendaklah anak-anak diikut sertakan. Hendaklah mereka semua membawa Alkitabnya dan masing-masing membaca satu atau dua ayat. Kemudian nyanyikanlah beberapa lagu yang biasa, diikuti dengan doa. Untuk ini Kristus telah memberikan contohnya. Doa Kristus itu bukanlah dimaksudkan untuk diulang-ulang sebagai hanya sesuatu bentuk biasa, melainkan merupakan suatu gambaran tentang bagaimana seharusnya doa-doa kita, yaitu sederhana, bersungguh-sungguh dan berarti. Dalam permohonan yang sederhana ceriterakanlah kepada Tuhan semua kebutuhanmu lalu menyatakan terima kasih untuk semua rahmat-Nya. Dengan demikian engkau mengundang Kristus sebagai tamu yang diharap-harapkan ke dalam rumah dan hatimu. Di dalam keluarga doa-doa yang panjang berkaitan dengan hal-hal yang jauh bukanlah tempatnya untuk diucapkan. Semuanya itu membuat jam berdoa itu menjadi melelahkan, apabila ia itu harus dipandang sebagai kesempatan dan berkat. Jadikanlah kesempatan itu menarik dan menggembirakan." Testimonies, vol. 6, pp. 357 - 358.
( 2 )
Makanan pada hari Sabat
"Janganlah mempersiapkan bagi hari Sabat jumlah makanan yang melimpah atau dengan variasi makanan yang lebih banyak daripada untuk hari-hari lainnya. Sebagai gantinya, makanan itu harus lebih sederhana, dan harus lebih sedikit yang dimakan, supaya pikiran bisa cerah dan kuat untuk memahami perkara-perkara rohani. Terlalu banyak makan akan menggelapkan otak. Kata-kata firman yang termahal sekalipun dapat didengar tetapi tidak disukai, sebab pikiran telah dikacaukan oleh sesuatu makanan yang tidak teratur. Oleh kelebihan makan pada hari Sabat, maka banyak orang telah lebih banyak mempermalukan Allah daripada yang disangkanya.
"Karena memasak pada hari Sabat harus dihindari, maka tidaklah perlu bagi kita untuk memakan makanan dingin. Dalam udara yang dingin, makanan yang sudah dipersiapkan sehari sebelumnya itu dapat dipanaskan. Dan hendaklah makanan-makanan itu, sekalipun sederhana, cukup enak dan menarik. Sediakanlah sesuatu yang dianggap sebagai sajian, yaitu sesuatu yang tidak setiap hari dijumpai di dalam keluarga." - Testimonies, vol. 6, p. 357.
Dari kedua petunjuk Roh Allah di atas dapatlah disimpulkan, bahwa makanan yang dipersiapkan bagi hari Sabat itu seharusnya :
- Lebih sedikit jumlahnya daripada biasanya,
- Lebih sedikit variasinya daripada biasanya
- Lebih sederhana menunya, tetapi cukup enak dan menarik untuk dimakan, dan
- Supaya lebih sedikit yang dimakan daripada biasanya.
( 3 )
P a k a i a n kita pada hari Sabat
Pakaian yang pantas dipakai untuk menghadiri berbagai perbaktian umum di gereja, oleh hamba Tuhan dijelaskan sebagai berikut :
"Banyak orang memerlukan petunjuk mengenai bagaimana mereka seharusnya muncul di dalam kumpulan orang-orang yang berbakti pada hari Sabat. Janganlah mereka itu masuk ke tempat kehadiran Allah dalam pakaian biasa yang telah dipakai sepanjang minggu. Semua orang harus memiliki sebuah setelan baju yang khusus untuk hari Sabat untuk dikenakan pada waktu menghadiri acara gereja di dalam rumah Allah. Sekalipun kita tidak boleh menyesuaikan diri dengan mode-mode dunia, janganlah kita bersikap acuh terhadap keadaan kita yang tampak dari luar. Kita harus berpakaian rapi dan bersih, sekalipun tanpa mengenakan perhiasan. Anak-anak Allah harus bersih baik di dalam maupun di luar." - Testimonies, vol. 6, p. 355.
Kita tidak diperkenankan meniru-niru berbagai macam mode dunia ini.
Tetapi bagaimanakah bentuk-bentuk lahiriah yang banyak sekali dibawa masuk ke dalam rumah-rumah Allah pada hari Sabat ? Bukankah berbagai mode pakaian m i n i, m a x i e, y o u c a n s e e, rambut-rambut gondrong dan sebagainya itu juga yang dimaksud mode-mode dunia ini ? Untuk inilah, maka hamba Tuhan Nyonya White mengatakan :
"Mode sedang mengacaukan kecerdasan pikiran dan sedang memakan habis k e r o h a n i a n umat kita. Kepatuhan kepada mode sedang melanda gereja-gereja MAHK kita dan sedang berbuat lebih banyak lagi daripada kekuasaan manapun yang lain untuk memisahkan umat kita daripada Allah. Kepada saya ditunjukkan bahwa peraturan-peraturan Gereja kita (Buku Peraturan Sidang) adalah sangat tidak sempurna. Semua pameran kesombongan dalam pakaian, yang dilarang di dalam firman Allah seharusnya menjadi cukup alasan untuk dikenakan disiplin gereja. Jika masih juga diteruskan untuk tetap mengikuti kemauan yang salah, sekalipun telah diberikan amaran-amaran dan imbauan dan nasehat, maka hal itu dapat dianggap sebagai bukti bahwa hati orang itu tidak lagi bersatu dengan Kristus. Sifat mementingkan diri, dan hanya sifat mementingkan diri sendirilah yang menjadi tujuan untuk memperoleh pujian, maka orang Kristen yang sedemikian ini akan menyesatkan banyak orang untuk meninggalkan Allah."
"Ada sesuatu dosa besar yang mengerikan dengan kita sebagai umat, karena kita telah mengijinkan para anggota gereja kita berpakaian dalam cara yang tidak sesuai dengan iman mereka. Kita harus bangkit segera menutup pintu melawan bujukan-bujukan mode itu. Jika kita tidak melakukan ini, maka gereja-gereja kita akan menjadi tidak bermoral." - Testimonies, vol. 4, pp. 647, 648.
Gereja-gereja kita pada waktu ini sesungguhnya sudah sangat merosot moralnya. Gantinya menutup pintu-pintu sidang melawan berbagai bujukan mode yang masuk, mereka justru bangkit menutup pintu melawan saudara-saudaranya sendiri yang sedang "Berseru dengan nyaring, jangan tahan, angkatlah suaramu bagaikan trompet, dan tunjukkanlah kepada umat-Ku pelanggaran mereka, dan isi rumah Jakub segala dosa-dosa mereka.-Jesaya 58 : 1. Saudara-saudaranya sendiri yang justru sedang menyerukan "PEMBANGUNAN DAN REFORMAS " melawan berbagai kekejian di dalam sidang yang banyak dilarang masuk. A n e h, tetapi n y a t a, bukan ? Hamba Tuhan selanjutnya mengatakan :
"Umat Allah yang setia adalah terang dunia dan garam bumi, maka mereka harus senantiasa ingat bahwa pengaruh mereka adalah berharga. Kalau saja mereka menggantikan rok panjangnya yang sangat panjang itu dengan sesuatu roh pendek yang sangat pendek, maka untuk sedemikian jauh mereka akan merusak pengaruhnya. Orang-orang luar, kepada siapa saudara-saudara ini bertugas untuk memberi manfaat, serta mencari dan menghantarkan kepada anak domba Allah, orang-orang itu akan memandangnya dengan perasaan jijik." - Testimonies, vol. 1, p. 460.
"Berbagai pandangan saya telah dipertimbangkan untuk mengoreksi m o d e yang ada sekarang, yaitu rok panjang yang sangat panjang yang terseret-seret di tanah, dan juga untuk mengoreksi rok pendek yang sangat pendek, yang mencapai sekitar lutut, yang dipakai oleh kelas orang-orang tertentu. Kepada saya ditunjukkan bahwa kita harus meninggalkan kedua mode yang ekstrim itu." - Testimonies, vol. 1, p. 464.
"Sewaktu saya mempelajari Alkitab, saya digemparkan karena melihat Israel milik Allah di hari-hari terakhir sekarang ini. Mereka dinasehati supaya lari meninggalkan berhalanya. Saya takut karena mereka sedang tidur dan sudah sedemikian menyesuaikan diri dengan dunia, sehingga sukar sekali untuk membedakan di antara orang-orang yang berbakti kepada Allah dan mereka yang tidak berbakti kepada-Nya. Jarak di antara Kristus dan umat-Nya makin hari makin melebar, dan makin hari makin dekat di antara mereka dengan dunia. Ciri-ciri yang membedakan umat pengikut Kristus dari dunia sudah hampir lenyap. Seperti halnya Israel kuno yang lalu, mereka meniru berbagai kekejian dari bangsa-bangsa di sekitarnya. ...... Hendaklah mode itu dirubah, dan kesenangan tidak lagi disebut. Adalah kewajiban dari setiap anak Allah untuk bertanya : 'Dalam apakah gerangan saya dapat memisahkan diri dari dunia ?' Marilah kita mengorbankan sedikit kesenangan, lalu berpijak pada pihak yang aman. Salib-salib apakah yang hendak dipikul umat Allah ? Mereka bercampur dengan dunia, mereka ikut menghayati rohnya, pakaiannya, pembicaraannya, dan berbuat seperti mereka." - Testimonies, vol. 1, pp. 277, 278.
"Kepada saya terutama ditunjukkan bahwa mereka yang mengakui kebenaran sekarang harus benar-benar memperhatikan agar datang ke hadapan hadirat Allah pada hari Sabat dalam cara yang akan memperlihatkan, bahwa kita menghormati Khalik Pencipta yang telah menyucikan dan menempatkan penghargaan-penghargaan istimewa pada hari itu. Semua yang memiliki rasa hormat terhadap hari Sabat, hendaklah bersih pribadinya, rapi dan tertib dalam berpakaian; karena mereka akan muncul di hadapan Allah yang cemburuan .." - Testimonies, vol. 1, p. 275.
(4)
Masalah penyerahan uang-uang perpuluhan dan persembahan tatangan pada hari Sabat
Beribadah yang benar ialah melaksanakan firman, demikian kata hamba Tuhan Nyonya White. Dari firman itu juga akan dapat diketahui bagaimana para pendahulu kita telah melaksanakan ibadah mereka dengan benar. Namun perlu juga diketahui, bahwa ada juga firman sebagai peraturan pelaksanaan dari Hukum Torat yang sudah berakhir masa berlakunya, sehingga tidak lagi berlaku di waktu ini. Pelaksanaan ibadah-ibadah yang sedemikian itu memang tidak perlu lagi dilakukan di waktu ini. Sebagai contoh : Upacara paskah, berbagai upacara penyembelihan kurban, upacara sunat, dan lain sebagainya. Sekaliannya itu sebagai upacara contoh sudah menemui contoh saingannya, sehingga tidak perlu dilaksanakan oleh kita.
Namun dalam hal pengumpulan uang-uang perpuluhan dan persembahan tatangan, yang pada setiap hari Sabat dilakukan di gereja-gereja, mungkin perlu juga mendapatkan perhatian kita daripada sebelumnya. Apakah memang umat Kristen di zaman rasul-rasul yang lalu mengumpulkan uang-uang perpuluhan dan persembahan tatangan mereka pada setiap hari Sabat ? Pada kenyataannya tidak ada. Hamba Tuhan justru menuliskannya sebagai berikut :
"Rencana bagi pemberian suka rela yang teratur (the plan of systematic benevolence) itu berkenan kepada Allah. Kepada saya diperlihatkan kembali ke zaman rasul-rasul, dan ku lihat bahwa Allah melalui Roh Suci-Nya yang turun telah merencanakan hal itu, dan bahwa oleh karunia nubuatan Ia telah menasehatkan kepada umat-Nya berkenan dengan suatu cara bagi pemberian sukarela." - Testimonies, vol. 1, p. 190.
"Petunjuk-petunjuk yang telah diberikan oleh Roh Suci melalui rasul Paulus, berkenan dengan pemberian-pemberian sukarela, menyajikan suatu prinsip yang juga berlaku bagi pembayaran perpuluhan, yaitu : 'Pada hari pertama dari minggu hendaklah masing-masing kamu menyerahkan ke perbendaharaan sesuai dengan yang telah diberkati Allah akan dia.
"Dan saat yang lebih pantas mana lagi yang dapat dipilih bagi penyerahan uang-uang perpuluhan dan penyampaian persembahan- persembahan tatangan kita kepada Allah ? Pada hari Sabat kita dapat berpikir akan kebaikan-Nya. Kita telah memandang akan perbuatan-Nya menciptakan bumi sebagai suatu kenyataan kuasa-Nya dalam melakukan penebusan. Hati kita penuh dengan syukur bagi kasih sayang-Nya yang besar. Dan k i n i, sebelum tugas bagi sesuatu minggu dimulai, kita supaya mengembalikan kepada-Nya milik-Nya sendiri, berikut suatu persembahan tatangan untuk membuktikan terima kasih kita. Perbuatan kita yang sedemikian ini akan merupakan sebuah hotbah mingguan, yang menyatakan bahwa Allah adalah Pemilik dari semua harta milik kita, dan bahwa IA telah membuat kita menjadi penatalayan-penatalayan untuk memanfaatkan harta milik itu bagi kemuliaan-Nya." - Counsels on Stewardship, p. 80.
Pada setiap hari Minggu umat Allah di zaman rasul-rasul menyerahkan uang-uang perpuluhan dan persembahan tatangan mereka ke perbendaharaan. Perbendaharaan yang manakah itu ? Di zaman nabi Nehemiah ruang perbendaharaan (storeroom) itu dihubungkan dengan kaabah. Kita dapat membacanya sebagai berikut :
"Melalui kawin campur suatu ikatan persahabatan telah terjadi di antara imam besar Eliashib dan Tobiah dari suku bangsa Amon, musuh besar orang Israel. Akibat dari ikatan yang tidak suci ini Eliashib telah mengijinkan Tobiah menempati sebuah ruangan apartemen yang berkaitan dengan kaabah, yang sampai kepada saat itu telah digunakan sebagai ruang perbendaharaan bagi uang-uang perpuluhan dan persembahan tatangan dari orang banyak itu." - Prophets and Kings, p. 669.
Berikut ini kami ikut sertakan sebuah penjelasan dari "The Trustees of the E.G. White Publication" sebagai berikut :
"Dalam permulaan tahun 1859 kebutuhan bagi sesuatu rencana yang lebih pasti telah dirasakan, lalu telah dilakukan penyelidikan yang lebih serius kearah itu. Telah muncul dari penyelidikan ini rencana yang dikenal dengan nama Pemberian Sukarela Yang Teratur. Sesuai dengan 1 Korinthi 16 : 2 yang memberikan secara teratur pada hari pertama dari Minggu telah disarankan, dan juga sebagaimana yang dianjurkan oleh 2 Korinthi 8 : 12 - 14, yaitu suatu penyebaran tanggung jawab keuangan yang merata." --- Appendix, Testimonies, vol. 1, p. 714.
Kesimpulannya : Tidak ada satupun ketentuan firman Allah yang membenarkan penyaluran uang-uang perpuluhan dan persembahan tatangan pada hari Sabat, di dalam gereja di depan umum seperti sekarang.
(5)
Sikap Pada Waktu Berdoa
"Saya telah menerima surat-surat yang menanyakan kepada saya berkenan dengan sikap yang sepatutnya diambil oleh seseorang yang mempersembahkan d o a kepada yang maha kuasa dari alam semesta. Dari manakah saudara-saudara kita memperoleh pandangan, bahwa mereka harus berdiri sewaktu b e r d o a kepada Allah ? .... (Bacalah : Lukas 22 : 41; Kisah Rasul-Rasul 9 : 40; 7 : 59, 60; 20 : 36; 21 : 5; Ezra 9 : 5, 6; Mazmur 95 : 6; Ephesus 3 : 14) .....
"Baik di dalam perbaktian u m u m maupun di dalam perbaktian pribadi kewajiban kita adalah t u n d u k b e r l u t u t ke hadapan Allah, apabila kita mempersembahkan permohonan-permohonan kita kepada-Nya. Perbuatan ini menunjukkan ketergantungan kita kepada Allah ....
"Jangan berdiri tegak dalam cara parisimu lalu mempersembahkan doa -doamu kepada Allah. Janganlah menaruh harap pada kekuatanmu sendiri. Jangan bergantung padanya : melainkan supaya selalu t u - n d u k b e r l u t u t ke hadapan Allah, dan m e n y e m b a h D i a, maka apabila engkau berhimpun bersama-sama menyembah Allah, ingatlah lalu t u n d u k b e r l u t u t ke hadapan-Nya. Hendaklah perbuatan ini membuktikan bahwa seluruh jiwa, tubuh, dn roh tunduk kepada R O H K E B E N A R A N.
"D o a yang dipersembahkan oleh Solaiman selama pentahbisan kaabah, ia itu b u k a n dilakukan selagi ia berdiri tegak pada kakinya. Raja itu b e r t e l u t dalam posisi merendah sebagai seseorang yang memohon. D i s i n i l a h terdapat sebuah p e l a j a r a n bagi umat Allah di w a k t u i n i." --- SDA Bible Commentary, vol. 7 - A, pp. 108, 109.
(6)
Sesudah Bersabat di Gereja
"Sekolah Sabat dan pertemuan kebaktian hanya menggunakan sebagian saja dari hari Sabat. Bagian selebihnya bagi keluarga dapat dibuat menjadi masa yang tersuci dan berharga dari keseluruhan jam-jam Sabat itu. Kebanyakan dari masa ini agar dimanfaatkan oleh para orangtua bersama-sama dengan anak-anaknya. Dalam banyak keluarga anak-anak yang lebih muda dibiarkan sendiri mencari hiburannya yang terbaik semampu mereka. Karena dibiarkan sendiri, maka anak-anak itu segera menjadi gelisah lalu mulai bermain atau melibatkan diri pada sesuatu yang kurang baik. Dengan demikian makna kesucian hari Sabat itu bagi mereka tidak ada.
A.
"Dalam udara yang cerah hendaklah para orangtua berjalan-jalan bersama dengan anak-anak mereka di ladang-ladang maupun di hutan-hutan kecil. Di tengah-tengah berbagai tanaman dari alam yang indah, ceriterakanlah kepada mereka alasan mengapa Sabat itu telah dilembagakan. Lukiskanlah kepada mereka pekerjaan Allah yang besar menciptakan bumi. Beritahukan mereka bahwa sewaktu bumi ini datang dari tangan-Nya, iaitu adalah suci dan indah. Setiap bunga setiap semak belukar setiap pohon kayu memberi jawaban akan maksud dari Penciptanya. Apa saja yang terpandang mata adalah indah menarik dan memenuhi akal dengan pemikiran-pemikiran akan kasih Allah. Setiap bunyi merupakan music yang selaras dengan suara Allah. Tunjukkan bahwa dosa itulah yang telah mencemarkan pekerjaan Allah yang sempurna; bahwa duri dan onak, kesusahan dan kesakitan dan kematian, semuanya merupakan akibat dari pendurhakaan melawan Allah. Ajaklah mereka melihat bagaimana bumi, sekalipun sudah tercemar oleh kutuk dosa, iaitu masih dapat mengungkapkan kebaikan Allah. Ladang-ladang yang hijau, pepohonan yang tinggi-tinggi, sinar matahari yang mengasyikkan, awan-awan, embun, ketenangan malam yang hening, kemuliaan dari segala langit yang berbintang-bintang, dan bulan dalam kecantikannya, sekaliannya menyaksikan akan hal Khalik Pencipta. Tidak sebutirpun hujan jatuh, tidak segarispun sinar yang memancar atas dunia kita yang tidak berterima kasih ini, namun ia itu membuktikan akan kesabaran dan kasih Allah.
"Ceriterakanlah kepada mereka jalan penyelamatan itu ; bagaimana Allah begitu rupa mencintai dunia, sehingga dikaruniakan-Nya anak-Nya yang tunggal itu, supaya barangsiapa percaya pada-Nya jangan binasa, melainkan memperoleh hidup yang kekal." Yahya 3 : 16. Hendaklah ceritera yang manis perihal Betlehem itu diulang-ulang. Hadapkan kepada anak-anak itu Jesus sebagai seorang bocah yang penurut kepada para orangtua-Nya, sebagai anak yang setia dan rajin, yang membantu menunjang keluarga. Dengan demikian, engkau dapat mengajarkan kepada mereka bahwa Juruselamat mengerti akan berbagai ujian, berbagai kesulitan, dan berbagai cobaan, harapan dan kegembiraan, dari orang muda, dan bahwa Ia dapat bersimpathi dengan mereka dan membantu. Dari waktu ke waktu bacalah bersama mereka ceritera-ceritera yang menarik di dalam sejarah Alkitab. Tanyakanlah kepada mereka a p a yang telah mereka pelajari di Sekolah Sabat, dan belajarlah bersama mereka pelajaran Sekolah Sabat berikutnya."-Testimonies, vol. 6, pp. 358 - 359.
Sekarang bagaimanakah dengan orang-orang dewasa dan orang-orang tua kita ? Bolehkah kita memanfaatkan sisa-sisa Sabat itu untuk beristirahat di tempat tidur ? Bukankah hari Sabat itu suatu hari untuk beristirahat ? Untuk inilah hamba Tuhan Nyonya White menuliskannya sebagai berikut :
B.
"Jangan seorangpun merasa bebas untuk menggunakan waktu (Sabat) yang suci dalam cara yang sama sekali tidak bermanfaat. Adalah tidak berkenan bagi Allah apabila para pemelihara Sabat lebih banyak t i d u r pada hari Sabat. Dengan berbuat demikian mereka menghina Khalik Penciptanya, dan, melalui teladannya itu akan berarti enam hari kerjanya terlalu mahal bagi mereka untuk beristirahat." --Testimonies - vol. 2, p. 704.
"Janganlah hendaknya jam-jam yang berharga dari hari Sabat itu dihabiskan di tempat tidur." Testimonies, vol. 6, p. 357. Allah menghendaki dari kita bukan saja berhenti daripada pekerjaan secara fisik, melainkan supaya pikiranpun dapat diatur kepada hal-hal yang suci saja pada hari Sabat." - Child Guidance, p. 529.
Sebagai Israel akhir zaman dengan kata-kata nubuatan yang pasti sebagai landasan imannya, maka pada waktu inilah kata-kata Pewahyu berikut ini akan sepenuhnya berlaku dan mengikat. "Berbahagialah d i a yang m e m b a c a dan m e r e k a yang m e n d e n g a r segala perkataan dari nubuatan ini, dan mematuhi perkara-perkara itu yang tersurat di dalamnya, karena masanya sudah dekat." Wahyu 1 : 3. Sesudah rahasia dari nubuatan Zakharia pasal 4 itu terungkap, dan sesudah seluruh i s i Alkitab diinterpretasikan habis ke dalam ROH NUBUATAN, maka genaplah pula ucapan kata-kata nubuatan dari nabi Amos yang mengatakan : "Sesungguhnya Tuhan Hua tidak akan berbuat barang sesuatu apapun sebelum diungkapkan-Nya r a h a s i a N y a kepada para hamba-Nya, yaitu n a b i - n a b i." Amos 3 : 7. Artinya, seluruh i s i Alkitab itu pada waktu ini sudah diinterpretasikan habis ke dalam buku-buku ROH NUBUATAN, maka sekaliannya itu juga harus dibaca, dan harus saling didengar oleh para pembacanya, baharu dapatlah kita berbahagia untuk selanjutnya diselamatkan ke dalam KERAJAAN.
Satu-satunya kesempatan yang paling luas untuk membaca dan untuk berdiskusi adalah pada hari Sabat. Manfaatkanlah kesempatanmu pada setiap hari Sabat, karena masih banyak sekali yang harus dibaca dan didiskusikan sebelum dapat kita mengenyam kebahagaiaan yang dijanjikan itu. Hamba Tuhan mengatakan :
"Sebagai sarana untuk melatih kecerdasan, maka berbagai kesempatan yang ada pada hari Sabat adalah sangat berharga." - Education, p. 250.
"Adalah perlu agar supaya umat Allah berkumpul untuk membicarakan D I A, untuk bertukar pikiran dan pendapat mengenai kebenaran-kebenaran yang terkandung di dalam firman-Nya, dan untuk mengambil sebagian waktu bagi berdoa yang layak. Tetapi waktu-waktu sedemikian ini, yaitu pada hari Sabat, hendaknya tidak dibuat menjemukan oleh lamanya dan oleh tidak adanya perhatian." - Testimonies, vol. 2, p. 583.
"Untuk menyucikan hari Sabat, tidaklah perlu bagi kita untuk mengurung diri di dalam ruangan-ruangan bertembok, jauh daripada pemandangan-pemandangan alam yang indah dan jauh daripada menghirup udara langit yang bebas yang menguatkan. Dalam hal apapun janganlah membiarkan beban-beban dan transaksi-transaksi usaha mengacaukan pikiran kita pada hari Sabat Tuhan, yang telah disucikan-Nya itu ... Tetapi pikiran tidak mungkin dapat disegarkan, digembirakan, dan dikembangkan oleh membatasi diri pada hampir sepanjang jam-jam Sabat di dalam hanya ruangan-ruangan bertembok, untuk mendengarkan hotbah-hotbah yang panjang dan menjemukan, dan doa-doa yang itu-itu saja. Hari Sabat Tuhan disalah-gunakan apabila dirayakan sedemikian. Tujuan untuk mana Sabat itu telah dilembagakan tidak akan tercapai. Sabat itu dibuat bagi manusia, untuk menjadi berkat baginya oleh mengundang pikirannya keluar dari pekerjaan duniawi, kepada merenungkan kebaikan dan kemuliaan Allah." - Testimonies, vol. 2, p. 583.
( 7 )
Menjelang Tutup S a b a t
"Sementara matahari masuk, hendaklah suara doa dan nyanyian pujian mengumandang menandai berakhirnya jam-jam yang suci itu sambil mengundang kehadiran Allah menyertai kita pada sepanjang satu minggu kerja yang akan dimasuki.
"Demikianlah para orangtua dapat membuat hari Sabat itu sebagai mana yang sepatutnya, yaitu hari yang paling menggembirakan di dalam minggu. Mereka dapat memimpin anak-anaknya menghargainya sebagai sesuatu hari yang paling menyenangkan dari hari-hari lainnya, yaitu hari suci milik Tuhan yang dimuliakan.
"Saya menasehatkan kamu, Saudara-Saudariku : 'Ingatlah akan hari Sabat supaya menyucikannya.' Jika engkau ingin anak-anakmu mematuhi Sabat sesuai dengan perintahnya, maka engkau harus mengajarkan kepada mereka baik melalui ketentuan peraturannya maupun oleh teladanmu sendiri. Pengukiran kebenaran yang mendalam di dalam hati tidak akan pernah terhapuskan sama sekali. Ia itu dapat saja menjadi gelap, tetapi tidak akan pernah dapat dihapuskan. Kesan-kesan yang dibuat di dalam hidup sejak dini akan tampak dalam tahun-tahun kemudian. Berbagai keadaan dapat saja timbul memisahkan anak-anak dari pada para orangtua mereka dan rumah mereka, namun selama mereka masih hidup, petunjuk yang pernah diberikan di masa kanak-kanak dan di masa mudanya akan menjadi suatu berkat." - Testimonies, vol. 6, p. 359.
"Hari Sabat itu harus dibuat sedemikian menyenangkan bagi keluarga kita, agar supaya kedatangannya kembali pada setiap minggu akan selalu disambut dengan kesukaan. Tidak ada jalan lain yang lebih baik bagi para orangtua yang dapat meninggikan dan menghormati hari Sabat itu daripada merencanakan sarana-sarana untuk memberikan petunjuk-petunjuk yang patut kepada keluarga, serta menyenangkan mereka dalam perkara-perkara rohani, memberikan kepada mereka gambaran-gambaran yang tepat mengenai tabiat Allah serta apa yang diminta-Nya dari kita bagi menyempurnakan tabiat Kristen, untuk mendapatkan hidup yang kekal. Para orangtua, jadikanlah hari Sabat itu sesuatu kesukaan, agar supaya anak-anakmu akan selalu menanti-nantikannya dengan penuh harapan, dan supaya mereka selalu menyambutnya di dalam hati." - Testimonies, vol. 2, p. 585.
Membuat Perjalanan Pada Hari Sabat
"Jika kita ingin memperoleh berkat yang telah dijanjikan kepada mereka yang patuh, maka kita harus mematuhi Sabat itu lebih ketat lagi. Saya takut jika kita sering membuat perjalanan pada hari Sabat apabila iaitu dapat dihindari. Sesuai terang yang sudah diberikan Tuhan berkenan dengan penyucian Sabat, kita harus lebih berhati-hati dalam membuat perjalanan di atas kapal atau dengan kendaraan mobil pada hari ini. Dalam hal ini kita harus memberikan teladan yang benar ke hadapan anak-anak kita dan orang-orang muda. Untuk mencapai gereja-gereja yang membutuhkan bantuan kita, serta untuk menyampaikan kepada mereka pekabaran yang dikehendaki Allah untuk didengar mereka, maka mungkin perlu bagi kita untuk membuat perjalanan pada hari Sabat. Namun sedapat mungkin ticket-ticket dan berbagai persiapan yang perlu supaya diselesaikan pada hari-hari sebelumnya. Sewaktu hendak berangkat kita harus merencanakan sedemikian rupa agar kita mencapai tujuan pada hari Sabat.
"Apabila terpaksa untuk membuat perjalanan pada hari Sabat, maka kita harus berusaha menghindari diri dari pergaulan dengan orang-orang yang mungkin akan menarik perhatian kita kepada perkara-perkara dunia. Kita harus mempertahankan pikiran kita tetap pada Allah dan terus berhubungan dengan DIA. Bilamana ada kesempatan kitapun harus berbicara kepada orang lain perihal kebenaran. Kita harus senantiasa siap membantu orang-orang yang menderita, dan membantu mereka yang membutuhkan pertolongan. Dalam hal-hal yang sedemikian Allah menghendaki agar pengetahuan dan akal budi yang telah dikaruniakan-Nya kepada kita supaya dimanfaatkan. Tetapi janganlah kita membicarakan masalah-masalah usaha atau terlibat dalam percakapan duniawi biasa apapun juga. Pada segala waktu dan dimanapun saja Allah menghendaki kita supaya membuktikan loyalitas kita kepada-Nya oleh menghormati Sabat.
Sekolah Pada Hari Sabat
"Beberapa anggota kita telah mengirim anak-anaknya ke sekolah pada hari Sabat. Mereka bukan dipaksa untuk berbuat demikian, tetapi para penguasa sekolah menolak menerima anak-anak itu jika tidak mereka bersekolah enam hari. Pada beberapa dari sekolah-sekolah ini siswa-siswa bukan saja diajar dalam cabang-cabang studi yang biasa, melainkan juga diajari untuk melakukan berbagai jenis pekerjaan; maka disinilah anak-anak dari para pemelihara hukum itu telah dikirim pada hari Sabat. Beberapa orangtua mencoba membenarkan perbuatan mereka itu dengan menggunakan kata-kata Kristus, bahwa adalah tidak salah berbuat baik pada hari Sabat. Tetapi alasan yang sama itu akan membuktikan, bahwa manusia dapat saja bekerja pada hari Sabat karena mereka harus mendapatkan roti bagi anak-anaknya; maka tidak akan ada batasnya, tidak akan ada satupun garis pemisah untuk menunjukkan apa yang harus diperbuat dan yang tidak boleh diperbuat.
"Kalau saja saudara-saudara yang kekasih ini memiliki kerohanian yang lebih besar, kalau saja mereka sadar akan tuntutan yang mengikat dari hukum Allah sama seperti halnya masing-masing kita seharusnya sadar, maka mereka sudah akan dapat memahami kewajibannya, sehingga tidak akan berjalan dalam kegelapan. Sukar sekali bagi mereka untuk melihat bagaimana mereka dapat menempuh sesuatu jalan yang lain. Tetapi Allah tidak menanyakan apakah kita senang terhadap perintah-perintah-Nya. IA mengharapkan dari kita untuk mematuhinya dan mengajarkannya kepada anak-anak kita. Kita memiliki di depan kita teladan dari Ibrahim, Bapa dari semua orang yang beriman itu. Allah dari sorga mengatakan : 'Aku mengenal dia, bahwa ia akan memerintahkan anak-anaknya dan keluarganya mengikut dia, dan mereka akan mematuhi jalan Tuhan. 'Kejadian 18 : 19. Dan inilah sebabnya mengapa berkat-berkat yang sedemikian besar dijanjikan kepadanya dan kepada keturunannya.
"Saudara-saudara kita tidak mungkin dapat mengharapkan restu dari Allah selagi mereka menempatkan anak-anaknya dimana tidak mungkin bagi mereka itu untuk mematuhi perintah yang ke-empat. Mereka harus berusaha untuk membicarakannya dengan para penguasa yang berwenang supaya anak-anak itu dapat dimaafkan untuk tidak hadir di sekolah pada hari yang ketujuh. Jika ini gagal, maka kewajiban mereka sudah jelas, yaitu mematuhi semua tuntutan Allah dengan resiko apapun juga.
"Di beberapa tempat di Eropah Tengah, orang-orang telah didenda dan dipenjarakan karena tidak mengirim anak-anak mereka ke sekolah pada hari Sabat. Pada sesuatu tempat, sesudah seorang saudara secara gamblang menjelaskan imannya, maka datanglah seorang pejabat pengadilan ke depan pintu rumahnya, lalu memaksa anak-anak itu pergi ke sekolah. Para orangtua memberikan kepada mereka Alkitab dan bukan buku-buku pelajaran mereka yang biasa, lalu waktu mereka itu digunakan mempelajarinya. Tetapi sedapat mungkin anggota-anggota kita supaya mendirikan sekolah-sekolahnya sendiri. Apabila hal ini tidak mungkin dapat mereka lakukan, maka hendaklah secepat mungkin mereka pindah ke sesuatu tempat dimana dengan bebas dapat mereka mematuhi perintah-perintah Allah itu." --- Testimony Treasures, vol. 2, pp. 181 - 183.
Perbuatan yang sangat
mendesak & Perbuatan peri kemanusiaan
"Ingatlah akan hari Sabat supaya menyucikannya. Enam hari lamanya hendaklah kamu bekerja dan melaksanakan semua tugasmu, tetapi hari yang ketujuh ialah Sabat Tuhan Allahmu; pada hari itu janganlah kamu melakukan pekerjaan apapun juga ...." Keluaran 20 : 8 - 10.
Di dalam ROH NUBUATAN sebagai peraturan pelaksanaan dari Hukum Torat terdapat hanya dua jenis pekerjaan yang diperbolehkan untuk dilakukan pada hari Sabat, yaitu :
(1)Perbuatan-perbuatan yang sangat mendesak, dan
(2) Perbuatan-perbuatan peri kemanusiaan.
Adanya pengecualian ini membuktikan, bahwa perintah Allah itu tidak kaku sebagaimana yang diajarkan oleh para ahli Torat dan orang-orang Parisi yang lalu. Sabat itu telah dibuat bagi manusia untuk menjadi berkat baginya, serta untuk menyenangkannya, dan bukan sebaliknya. Itulah sebabnya, maka kedatangan hari Sabat pada setiap minggu akan selalu dinanti-nantikan dengan perasaan yang penuh harapan oleh seluruh umat. Kita selanjutnya mengikuti di bawah ini rincian perbuatan-perbuatan yang dikecualikan itu sebagaimana yang dijelaskan oleh hamba Tuhan Nyonya White di dalam Roh Nubuatan.
(1)
Perbuatan Yang Sangat Mendesak
"Selama perjalanan di padang belantara menyalakan api pada hari yang ketujuh telah s a n g a t d i l a r a n g. Larangan itu ternyata tidak dilanjutkan sampai ke tanah Kanaan, di sana udara dingin yang sangat berat senantiasa membuat api sangat dibutuhkan; tetapi di padang belantara api tidak diperlukan bagi pemanasan." - Patriarchs and Prophets, p. 409.
"Selagi masak-memasak pada hari Sabat harus dihindari, maka tidaklah perlu bagi kita untuk memakan makanan yang dingin. Dalam udara yang dingin makanan yang telah dipersiapkan sehari sebelumnya itu dapat dipanaskan. Dan hendaklah makanan itu, sekalipun sederhana, tetap enak dan menarik. - Testimonies, vol. 6, p. 537.
"Jika ia itu sah-sah saja bagi Daud untuk mengenyangkan perutnya dengan memakan roti yang telah dipisahkan tersediri bagi suatu upacara yang suci, maka adalah sah-sah saja bagi para murid ( Jesus ) itu untuk mengisi kebutuhan mereka dengan jalan memetik gandum pada jam-jam yang suci dari hari Sabat. ....... Kristus hendak mengajarkan kepada para murid-Nya dan kepada para musuh-Nya, bahwa pelayanan Allah adalah yang utama di atas segala-galanya. Tujuan dari pekerjaan Allah di dunia ini ialah menebus manusia, maka sebab itu apa yang perlu untuk dilakukan pada hari Sabat dalam rangka penyelesaian tugas ini, ia itu adalah sesuai dengan hukum Sabat." - The Desire of Ages, p. 285.
(2)
Perbuatan Peri Kemanusiaan
Hamba Tuhan menuliskannya sebagai berikut :
"Para dokter seringkali dipanggil pada hari Sabat untuk mengunjungi orang sakit, dan mungkin pula terpaksa menghabiskan hari itu dengan pekerjaan yang sangat melelahkan. Usaha menolong penderita yang sedemikian ini dinyatakan oleh Juru Selamat sebagai suatu perbuatan peri kemanusiaan, dan bukan pelanggaran Sabat." - Testimonies, vol. 4, p. 539.
"Seringkali para dokter dipanggil pada hari Sabat untuk melayani si sakit, sehingga tidak mungkin bagi mereka untuk mengambil waktu bagi istirahat dan penyerahan diri kepada Tuhan. Juru Selamat telah menunjukkan kepada kita oleh teladan-Nya, bahwa adalah sah-sah saja meringankan penderitaan orang pada hari ini. Namun para dokter dan para jururawat agar jangan melakukan pekerjaan apapun yang tidak sangat mendesak. Pelayanan biasa dan operasi-operasi yang dapat ditunda, harus ditunda sampai hari berikutnya. Para penderita hendaknya memahami bahwa dokter-dokter itu harus memperoleh satu hari bagi istirahat. Tuhan berfirman : 'Sesungguhnya semua Sabat-Ku harus kamu peringati, karena ia itu merupakan tanda di antara Aku dengan kamu sepanjang generasi-generasimu." - Keluaran 31 : 13.
"Janganlah seorangpun, karena sebab ia dokter, lalu merasa bebas untuk melalaikan firman Tuhan ini. Ia harus merencanakan tugasnya sedemikian rupa agar dapat mematuhi tuntutan-tuntutan Allah. Ia tidak boleh membuat perjalanan pada hari Sabat, terkecuali apabila terdapat penderitaan yang sangat mendesak untuk ditolong." - Medical Ministry, pp. 214, 215.
"Mungkin saja perlu juga untuk menggunakan jam-jam dari Sabat yang suci bagi meringankan orang-orang yang menderita. Namun hasil uangnya yang diperoleh bagi pekerjaan yang sedemikian ini harus diserahkan kepada perbendaharaan Tuhan, untuk digunakan membantu orang-orang yang benar-benar miskin, yang membutuhkan keahlian medis tetapi tidak mampu membiayainya." - Medical Ministry, p. 216.
Ringkasnya, dapatlah ditegaskan bahwa : "Perbuatan-perbuatan yang sangat mendesak dan perbuatan-perbuatan peri kemanusiaan adalah diijinkan pada hari Sabat, orang sakit dan orang-orang yang menderita pada segala masa harus dijaga. Tetapi pekerjaan yang tidak mendesak harus benar-benar dihindari." - Patriarchs and Prophets, p. 307.
Bacaan-Bacaan Duniawi
"Sebelum masuk matahari (pada jumat sore) hendaklah semua pekerjaan yang bersifat duniawi ditinggalkan dan semua b a c a a n d u n i a w i disingkirkan. Para orangtua, jelaskanlah pekerjaanmu dan semua maksudnya kepada anak-anakmu, dan hendaklah mereka itu ikut serta mempersiapkan diri untuk memperingati Sabat sesuai dengan perintah itu." - Testimonies, vol. 6, p. 356.
*****

|